10 Desember 2009Â adalah awal saya bergabung di rumah sehat (red : Kompasiana) ini. Entah siapa yang menjerumuskan saya untuk memulai menulis di blog keroyokan ini. Dan ke esokan harinya pada tanggal 11 Desember 2009, lahirlah tulisan saya yang pertama dalam bentuk sebuah puisi. Ini merupakan hal yang sangat dipaksanakan karena saya tak pandai mengolah kata-kata yang melankolis dan berima seperti para pujangga-pujangga yang pandai memainkan perasaan pembacanya.
Ingin menjadi penulis adalah impian terbesar bagi segelintir orang termasuk saya. Bergabung di Kompasiana adalah hal yang tepat untuk belajar menulis. Dirumah Sehat (red : Kompasiana) ini dimana sebuah artikel baik itu fiksi dan non fiksi dapat langsung dibaca dan diberi  tanggapan akan topik permasalahan yang lagi hangat saat ini. Namun, di balik itu semua saya dan kalian semua sebagai penulis pemula harus mengetahui peraturan yang berlaku di rumah sehat ini. Tapi ada kalanya kita merasa bosan dirumah sehat dan ingin rehat sejenak, itu yang saya alami hingga 2 tahun lamanya meninggalkan rumah sehat ini.Â
Hal ini membuat saya gamang dan berhenti menulis untuk sementara waktu dikarena sesuatu hal. Tapi ada sesuatu yang hilang saat saya berhenti menulis, kepala terasa kosong, jiwa seperti merasa ada yang hilang, dan bahkan mereka ide-ide itu cepat sekali untuk menguap. Namun, saat ini saya kembali menulis dan belajar kembali menulis baik dan benar. Berarti kembali lagi dari "NOL," dan akhirnya kembali mendapat feel dalam menulis.
Kompasiana adalah tempat belajar, yaitu belajar membuat artikel, membuat cerpen, dan membuat puisi. Bahkan dirumah sehat ini pula saya dapat belajar membuat sebuah artikel bahkan dua artikel yang menyangkut di headline dan sekitar seratus limapuluh satu artikel yang highlight. Itu merupakan sebuah bonus bagi saya, yang paling penting adalah bagaimana kita belajar untuk membuat sebuah artikel yang pasti akan diberi komentar oleh Kompasianaer yang lainnya.
Menulis di Kompasiana ada sesuatu yang membuat bersemangat untuk menulis. Banyaknya lomba-lomba di Kompasiana, merupakan tempat untuk ujian para Kompasianaer apakah tulisan artikelnya sudah bagus atau belum. Lomba-lomba di Kompasiana merupakan tempat yang bagus untuk mengetest bagus atau tidaknya tulisan. Yang paling terpenting adalah bagaimana kalian menyampaikan tulisan Anda. Tidak masalah apabila tidak ada yang mengemontari tulisan tersebut, yang perlu adalah telah tersampainya pesan yang tersirat dalam tulisan tersebut.
Harapan terbesar saya adalah Kompasiana dapat mengadakan kegiatan-kegiatan offline yang positif ini tidak hanya di pulau Jawa saja. Kalau bisa diadakan di daerah-daerah termasuk Balikpapan. Seperti kegiatan bedah buku penulis terkenal, workshop kepenulisan, dan Kompasiana Nagkring serta Kompasiana Mini. Dengan adanya kegiatan tersebut dapat dibilang sebagai kopdarnya Kompasiana. Semoga dikemudian hari harapan-harapan itu terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H