Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

17an di Tengah Keprihatinan Bangsa

14 Agustus 2010   13:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

!7an kali ini benar-benar di tengah keprihatinan bangsa. Persoalan demi persoalan yang melanda bangsa ini tak henti-hentinya silih berganti menghantam. Tak karuan permasalahan yang engkau hadapi hingga semuanya tak lagi seindah dulu.

Keperihatinan menyelubungi negeri ini. Mulai dari kemiskinan, penganguran, korupsi, dan masih banyak lagi yang dihapadpi oleh bangsa ini. Bangsa yang kaya akan segala keindahan dan segala unsur hara yang terkandung didalamnya, tapi miskin akan kebersamaan di dalam keprihatinan Bangsa.

Tangisan-tangisan bangsa tak pernah mereka hiraukan yang ada hanya kepentingan diatas segalanya sehingga melupakan kepedihan bangsa. Mereka yang diatas telah melupakan janjinya yang telah terucap namun tak pernah di tepati alias hanya sampai di bibir saja. Hanya kebohongan demi kebohongan yang mereka umbarkan terhadap Bangsa ini.

Kali ini bangsa memperingati 17an di tengah keprihatinan yang berkepanjangan. Tak ada lagi senyuman-senyuman yang terangkai di bibir-bibir mereka lagi, namun yang tergantikan sekarang adalah tangisan tak keberdayaan akan kehidupan yang selalu prihatin.

Tak ada lagi kemeriahan 17an seperti dahulu, kini kemeriahaan itu berganti dengan sebuah kepedihan yang tak terkira dihati bangsa ini. Kepediahaan yang kian terlihat dari sebuah kemiskinan. Akupun tak pernah merasakan nikmatnya hidup di bangsaku yang kaya saya ini, tidak hanya aku tapi sebagian rakyat bangsa ini tak pernah menikmati akan sebuah arti dari kemerdekaan yang sebenarnya.

Wahai bangsaku bangkitlah dari keterpurukan hapus semua segala sesuatu yang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang hancur akan perbuatan segelintir umat manusia diatas yang tak bertanggung jawab akan rakyatnya. Jangan pernah takut untuk membangun bangsa ini agar manjadi bangsa yang maju dan mandiri.

Aku, kamu, dan seluruh rakyat Indoneia selalu berdoa untuk kebangkitan bangsa Indonesia ini walau di dalam keprihatinan Bangsa mereka tetap bersemangat untuk menuju bangsa yang maju dan mandiri, agar kita semua dapat merasakan bangsa ini dalam penuh kemakmuran hingga akhir khayat bangsa ini.

Ah... kayaknya perlu beberapa abad lagi untuk bangsa ini keluar dari kemelut yang sangat panjang ini. Apakah aku bisa merasakan kemakmuran bangsa ini, apakah aku bisa mengecap sedikit saja agar aku bisa menceritakan kepadanya nanti.

Baiklah jangan pernah padam harapan-harapan yang terus menyala hingga anak dan cucu kita bisa merasakan harapan-harapan  itu menjadi kenyataan.

Selamat HUT yang ke 65 bangsaku INDONESIA

[caption id="attachment_226180" align="aligncenter" width="146" caption="Indonesia"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun