Mohon tunggu...
aqmarina suciramadhani
aqmarina suciramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi nonton anime

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stop Menormalisasikan Pernikahan Dini

14 Oktober 2024   23:10 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

VIRAL! Baru-baru ini ada berita tentang pernikahan dini yang dilakukan oleh publik figure.Gus Zizan dan Syifa yang masih berada dibawah umur melangsungkan pernikahan pada hari Juma't 4 Oktober 2024.Pernikahan ini menuai banyak kritik dari netizen di dunia maya karena umur kedua mempelai masih sangat belia.Pernikahan dini merupakan fenomena yang masih sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dalam konteks Islam, pernikahan dini dapat menimbulkan berbagai bahaya dan konsekuensi yang serius, baik bagi individu yang terlibat maupun masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak hal yang harus disiapakan untuk melanjutkan ke jenjang pernikaha.Selain itu, Pernikahan dini memiliki dampak negative,yaitu:

  • Aspek Kesehatan Mental dan Fisik

Pernikahan dini sering kali menyebabkan tekanan mental yang tinggi pada pasangan, terutama pada perempuan. Gus Zizan dan Syifa, yang menikah pada usia yang sangat muda, menghadapi tantangan emosional yang signifikan. Keduanya harus beradaptasi dengan tanggung jawab baru sebagai suami dan istri, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Dalam pandangan Islam, kesehatan mental dan fisik merupakan hal yang sangat diperhatikan. Pernikahan dini dapat mengganggu perkembangan psikologis remaja yang seharusnya masih dalam fase pencarian jati diri.

  • Pendidikan Terhambat

Pernikahan di usia dini sering kali menghambat pendidikan. Gus Zizan dan Syifa, yang seharusnya fokus pada studi mereka, terpaksa meninggalkan pendidikan demi memenuhi tuntutan pernikahan. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, dan pernikahan dini dapat menghalangi mereka untuk mencapai potensi maksimalnya. Hal ini berkontribusi pada rendahnya tingkat pendidikan di kalangan pasangan yang menikah muda.

  • Ketidaksiapan Ekonomi

Kesiapan ekonomi merupakan faktor penting dalam sebuah pernikahan. Gus Zizan dan Syifa mungkin sudah memiliki stabilitas finansial yang cukup untuk membangun rumah tangga. Dalam Islam, tanggung jawab finansial adalah salah satu pilar utama dalam pernikahan. Pernikahan dini tanpa persiapan yang cukup sering kali berujung pada masalah ekonomi, yang dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga.

  • Dampak Sosial

Pernikahan dini tidak hanya berdampak pada pasangan itu sendiri, tetapi juga pada masyarakat. Dalam kasus Gus Zizan dan Syifa, lingkungan sekitar mungkin melihat pernikahan mereka sebagai norma, sehingga memicu fenomena pernikahan dini di kalangan remaja lainnya. Ini dapat menciptakan siklus yang sulit dipecahkan, di mana generasi muda merasa tertekan untuk menikah lebih awal, tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.Selain itu, karena mereka adalah seorang publik figur yang memiliki follower yang banyak,tak sedikit dari para fans mereka yang pasti merasa ingin mengikuti idolanya.Terutama karena mereka juga dari lingkungan pesantren,pasti banyak santri yang berangan-angan ingin nikah muda padahal dari segi kemampuan tidak semuanya mampu.

Pandangan Islam tentang Pernikahan Dini

Dalam Islam, pernikahan seharusnya dilakukan pada saat individu sudah siap secara mental, fisik, dan finansial. Menurut banyak ulama, pernikahan dini bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan pentingnya kesiapan dan tanggung jawab. Pernikahan seharusnya menjadi sebuah ikatan yang membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bukan beban yang menimbulkan masalah.Untuk para orang tua ada nasihat seperti ini "didiklah anakmu sesuai perkembangan zaman''.Kalimat tersebut bertujuan agar orang tua mendidik anaknya sesuai zaman jangan monoton atau terpaku pada adat atau aturan zaman dulu.Untuk para remaja,banyak hal yang bisa dilakukan dimasa muda jangan terburu-buru untuk menikah.Karena jika hanya untuk menghindari zina "pernikahan" bukan satu-satunya jalan keluar.Kita bisa melakukan kegiatan positif lain untuk menghindari zina dan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun