Desa Wisata Malasari terletak di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, kawasannya membentang dari pintu masuk Taman Nasional Halimun ke arah Bogor Barat hingga desa Citalahab dari pintu gerbang Taman Nasional ke arah Sukabumi. Desa Wisata ini merupakan bentuk integrasi antara atraksi, fasilitas akomodasi dan struktur pendukung wisata dimana terjadi interaksi antara penduduk Desa Malasari dan wisatawan dan dikelola dengan sistem yang diakui.
Selain membangkitkan pariwisata di Bogor Barat, Pengelolaan Desa Wisata Malasari bertujuan untuk melestarikan kondisi lingkungan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan kesadaran sosial dan lingkungan masyarakat Malasari dalam bentuk wisata ramah lingkungan.Â
Desa wisata ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menghilangkan rasa bosan dengan menikmati pemandangan alam yang hijau lengkap dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Desa ini memiliki keanekaragaman tanaman endemic hutan hujan di daerah dataran rendah, lengkap dengan faunanya yang berisikan Macan Tutul, Owa Jawa, serta Kukang karena sebagian area desa wisata ini merupakan kawasan Taman Nasional Halimun Salak.Â
Di Desa Malasari, wisatawan dapat melihat aktifitas pertanian dan perkebunan yang dilakukan oleh warga setempat. Wisatawan juga dimanjakan dengan hamparan perkebunan teh dan persawahan serta perkebunan yang digarap penduduk desa serta kawasan agro dengan pesona lansekap alam dan perilaku perilaku sosial budaya masyarakatnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan budaya leluhur.Â
Hal ini terlihat dari berbagai tradisi yang sering menjadi perayaan tahunan, seperti Upacara Seren Taun dan Sedekah Bumi sebagai simbol rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki yang melimpah ke seluruh penjuru Bumi. Upacara yang diadakan setiap tahun setelah panen dan menjelang musim pertanian ini merupakan salah satu kapasitas utama tradisi masyarakat Malasari untuk pengembangan pariwisata di bidang budaya. Saat ini, hampir 70 persen masyarakat Malasari bercocok tanam padi, bahkan Desa Malasari selain dikenal di tanah air juga dikenal di mancanegara karena pertanian dan tradisi budaya nya.
Desa Wisata Malasari memiliki beberapa tempat bersejarah yang ikonik dan sayang untuk dilewatkan. Situs tersebut adalah Pendopo Bupati tahun 1947 yang dianggap sebagai cikal bakal pemerintahan Kabupaten Bogor. Di pendopo ini wisatawan juga bisa melihat berbagai jenis artefak kuno yang menjadi saksi sejarah kawasan tersebut serta  daya dukung warisan budaya masyarakat Malasari sebagai pembangkit kepariwisataan Desa Wisata.Â
Upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Malasari bekerjasama dengan CV Pesona Malasari, Perhutani, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS) dan masyarakat setempat yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk memanfaatkan potensi dan sumber daya yang banyak dimiliki diwilayah tersebut diantaranya, Sumberdaya alam, dengan membuat salah satu konsep yakni Desa Wisata Malasari (DWM) yang sudah berjalan dengan dinamai "Bumdes Sauyunan".
Pengembangan pariwisata di Desa Wisata Malasari bertujuan untuk menjaga kondisi lingkungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dalam bentuk pariwisata yang ramah sehingga dapat menjadi stimulator bagi sektor lain seperti industri kreatif dan usaha kecil menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industri pariwisata.Â
Salah satu kegiatan menarik yang bisa Anda lakukan di sini adalah menikmati matahari terbit di kawasan Kebun Teh Nirmala. Anda tidak hanya akan menikmati matahari terbit dan pemandangan kebun teh yang luas, tetapi Anda juga akan melihat Gunung Salak dari kejauhan. Kebun Teh Nirmala merupakan salah satu kebun teh terbesar di Bogor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H