namaku Aqil Zihandri, dan aku lahir pada tanggal 7 april 2005.
kali ini aku akan menceritakan kisah singkat saja jalan hidupku
saat aku kecil aku di besarkan oleh kake dan nenek ku sebagai pengganti peran dari ayah dan ibuku,sejak kecil ibuku mencari nafkah sendiri untuk menghidupkan aku.tak kenal lelaah dan terus bekerja keras ibuku untuk membelikan aku satu kaleng susu.ayahku saat aku lahir bercerai dengan ibuku dan akhirnya ibuku harus pergi sendiri untuk mencari nafkah untukku.
waktu kecil aku selalu di ajarkan oleh nenek dan kakek ku untuk selalu belajar mandiri dan belajar bertanggung jawab.aku juga selalu di tuntut agar aku tumbuh menjadi orang yang kuat dan berani dalam segihal apapun.nenek ku biasa aku sebut dengan umi,dan kake ku aki. kedua orang ini sangatlah penting bagi hidupku dan memberikanku banyak pelajaran dari kehidupan.
singkat cerita aku duduk di kelas 5 semester 2 aku pindah dengan umi ke pekanbaru riau.dan aku juga mulai sekolah di sekolah baruku disana.aku merasa sangat bahagia sekali melihat umi bisa tersenyum lebar ketika aku dan umi bisa pindah dan tinggal bersama keluarganya disana. tidak hanya itu,aku juga banyak memiliki teman' baru disana. sewaktu' umi mengajaku untuk berdagang di sana. dan aku mulai dapat pembelajaran baru dalam hidup ku dalam berdagang.
pada sewaktu'umi tidur di sampingku dengan nafas yang sesak.aku pun meminta bantuan kepada saudara ku sambil beteriak"tolongin umi aqil dulu bu umi sesak nafas " lalu keluarga ku juga langsung bergegas untuk membawa umi kerumah sakit
setelah sadar aku baru mengetahui bahwa umi mempunya riwayat penyakit jantung, disitu aku gemetar sekujur tubuh ku karna aku memikirkan hal yang buruk yang akan terjadi kepada umi.karna yang aku ketahui umi hanya memiliki penyakit gula. setelah umi sadar umi bilang ke aku dengan kata lembut"abi jadi anak yang kuat ya umi cuma pesen abi harus pulang ke jakarta tamat sd ini, umi sedih denger abi udah ga di anggap lagi sama bunda abi. abi yang sabar ya umi sayang banget sama abi"ucap umi
aku masih belum mengerti umi bicara seperti itu kepadaku,karna muculnya rasa penasaran akhirnya aku mencari tau tentang kehidupan bunda aku setelah aku pindah ke riau, ternyata aku megetahui kalau bunda ku sebentar lagi akan menikah.aku mencoba menghubunginya akan tetapi aku tidak mendapatkan respon apapun darinya.aku terus memutar otak agar aku bisa paham apa yang dimaksud sama umi dengan kata katanya yang menurut ku cukup sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H