Milenial merupakan sebuah generasi yang terbilang baru memasuki teknologi yang sangat luas di dunia ini, mereka masih terbilang aktif dalam melakukan hal dikarenakan umur mereka yang masih memasuki umur produktif. Seperti yang dikutip databoks.id (2021) “ada sekitar 27,94% milenial penduduk Indonesia pada saat ini ”.
Pancasila dasar negara atau ideologi bangsa Indonesia merupakan sebuah dasar negara yang tidak boleh dilupakan oleh semua warga Indonesia, terutama generasi milenial yang memasuki umur produktif mereka. Menjadi seorang generasi milenial yang hidup di zaman dan era digital ini memanglah rumit karena harus bisa mengenal banyak hal seperti teknologi tanpa batas, dasar-dasar negara, berpikir kritis, dan memiliki rasa cinta tanah air yang mendalam.
Sebagai generasi Milenial yang berpikir kritis kita memang seharusnya tidak melupakan sebuah dasar negara yaitu Pancasila. Seorang Milenial lah yang seharusnya bisa melanjutkan Pancasila untuk generasi penerus agar dasar negara ini tetap tegak dan utuh terbawa sampai akhir hayat nanti.
Kita Milenial harus bisa membawa Pancasila sampai akhir hayat nanti dengan cara yang halal untuk menjadi negara yang lebih baik, dan lebih dipandang oleh sekian ratus negara diluar sana. Milenial harus tahu cara terbaik untuk me relevansikan dan mengimplikasikan Pancasila untuk generasi sekarang dan mendatang nanti.
Saya seorang diri merupakan generasi Milenial dan saya percaya generasi Milenial lah yang akan membawa maju negara tercinta ini dengan cara terbaik. Kita harus bisa merelevansikan Pancasila sebagai dasar negara kita untuk hidup baik di zaman dan waktu sekarang.
Seperti sila pertama Pancasila “Ketuhanan yang maha esa”, sebagai Milenial yang berpikir kritis kita harus bisa mengimplikasikan sila pertama. Kita sebagai warga dan rakyat Indonesia tidak berdiri sendiri, negara Indonesia memiliki banyak suku, pulau, budaya, dan agama. Karena itu kita harus bisa toleransi satu sama lain dan menghormati perbedaan kita masing-masing untuk menggapai Indonesia yang sempurna dan abadi.
Sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, seorang milenial haruslah bisa membuat suatu kerukunan antar manusia yang berbangsa dan bernegara didalam negara yang beraneka ragam ini kita harus berani untuk menegakan suatu kebenaran dan keadilan, menjauhkan semua dari kata diskriminasi didalam negara tercinta ini. Seorang Milenial harus melaksanakan kewajiban untuk menjaga keseimbangan sosial didalam yang baik agar mencapai negara yang lebih baik.
Sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, Mencintai negeri ini memanglah tiada batas tetapi mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari haruslah realistis seperti membawa nama negara Indonesia ke kancah Internasional. Kita harus bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dari awal muda sampai akhri hayat.
Sila Keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Milenial sudah seharusnya bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar untuk bisa menomor satukan musyawarah Bersama untuk mencapai kesepakatan Bersama, mengutamakan kepentingan Bersama dan berbangsa untuk negeri yang lebih baik.
Sila Kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Hukum seharusnya tidak pandang bulu, Adil adalah pemikiran nomor satu generasi milenial. Kita harus bisa bersikap adil untuk bisa mencapai ketentraman, kita harus bisa menghargai dan menghormati hak-hak dan asasi manusia, dan kita harus punya sikap kekeluargaan untuk mendapatkan suatu keadilan yang baik di negara Indonesia ini.
Bagi saya Pancasila ideologi Indonesia akan relevan untuk selamanya karena Pancasila sudah sempurna dan kita sebagai rakyat dan warga milenial lah yang harus bisa mengimplikasikannya dengan baik di dunia yang dipenuhi teknologi ini. Dunia akan terus berganti tapi ingat sebuah dasar negara yaitu Pancasila akan terus berdiri tegak dan akan terus dihormati oleh generasi penerus bangsa yang akan menjalankan negeri ini untuk menggapai sebuah kesempurnaan dan keabadian yang penuh.