Mohon tunggu...
Aqil Nedhio Wibowo
Aqil Nedhio Wibowo Mohon Tunggu... Freelancer - -

Orang yang terbaik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

PID untuk Kontrol Lampu Lalu Lintas

24 Agustus 2019   00:38 Diperbarui: 24 Agustus 2019   00:42 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat ini, saya sedang mempelajari suatu metode kontrol yang bernama PID. PID merupakan salah satu metode kontrol yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan. PID ini terdiri dari tiga komponen, yaitu P untuk proportional, I untuk integral dan D untuk derivative.

Menurut saya, metode kontrol PID ini unik. Karena kalau metode kontrol lain hanya melakukan satu operasi, PID ini bisa melakukan tiga operasi untuk melakukan kontrol. Operasi proportional untuk memutuskan sesuatu berdasarkan keadaan terkini, operasi integral untuk memutuskan sesuatu berdasarkan keadaan yang lalu dan operasi derivative untuk memutuskan sesuatu berdasarkan keadaan yang akan datang. Dengan keunikannya tersebut seharusnya prinsip dari PID ini dapat diimplementasikan untuk aplikasi lain, misalnya lampu lalu lintas.

Lampu lalu lintas merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengatur lalu lintas dengan menentukan kendaraan di jalur mana yang boleh bergerak dan berapa lama durasinya. Walaupun lampu lalu lintas ini difungsikan untuk menertibkan dan memperlancar lalu lintas, namun kadang kala lampu lalu lintas tidak mampu menjalankan fungsinya tersebut.

Beberapa kali saya melihat adanya masalah dari penggunaan lampu lalu lintas ini, seperti ada jalur yang masih mendapat lampu hijau padahal jalurnya sudah kosong, barisan lampu merah yang menyebabkan pengendara senantiasa berhenti padahal jarak yang ditempuh tidak jauh ataupun barisan mobil macet yang menghalangi jalur yang mendapat lampu hijau. Masalah-masalah tersebut akan berdampak pada lama waktu tempuh, belum lagi dengan kemacetan yang dapat ditimbulkannya.

Dengan menggunakan prinsip PID, saya kira masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan. Pada kasus pertama, keadaan tersebut dapat terjadi karena durasi lampu hijau yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan terkini dari jalur tersebut. Dengan menggunakan operasi proportional, durasi lampu hijau akan dipengaruhi oleh perbandingan jumlah kendaraan di suatu jalur dengan jalur lainnya. Sehingga, durasi lampu akan lebih adil untuk setiap jalur.

Pada kasus kedua, keadaan tersebut terjadi karena lampu-lampu lalu lintas tersebut saling tidak tahu kapan lampu merah dan hijau dari lampu lalu lintas sebelumnya akan menyala. Dengan menggunakan operasi integral, waktu lampu hijau dari suatu lampu lalu lintas dapat dtentukan dari histori lampu hijau dari lampu lalu lintas sebelumnya. Agar operasi ini dapat berjalan dengan baik, mungkin dapat dikenakan aturan tambahan, yaitu dengan menetapkan suatu jalur prioritas.

Pada kasus ketiga, keadaan tersebut terjadi karena lampu lalu lintas tidak mengetahui apakah jalur yang akan dilalui kendaraan dari jalurnya macet atau tidak. Dengan menggunakan operasi derivative, durasi lampu hijau akan dipengaruhi oleh ramai tidaknya jalur yang akan dituju kendaraan dari jalurnya. Dengan begitu, penumpukan kendaraan di tengah persimpangan dapat dihindari.

Untuk dapat mengimplementasikan operasi-operasi yang telah saya sebutkan di atas, ketersedian data yang dibutuhkan merupakan hal yang penting. Data real-time akan sangat membantu untuk akurasi dan presisi. Namun, dikarenakan biaya yang mungkin akan banyak dikeluarkan, data real-time ini dapat digantikan dengan data lama yang disiapkan untuk banyak kasus spesifik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun