Konklusi Akhir Petualangan Game dan Cinta pada K-Drama "Memories Of The Alhambra" (2018), Banyak Pelajaran Kehidupannya!

Salah satu drama korea yang membuat banyak penontonnya geram dan menuntut rilisnya season dua ini cukup fenomenal pada masanya yakni pada penghujung tahun 2018 silam. Drama Korea dengan judul "Memories Of The Alhambra" yang dibintangi aktor senior tampan Hyun Bin dan aktris cantik Park Shin Hye ini ramai direview sejak saat tayangnya episode terakhir.

Banyak sekali yang menyayangkan akhir dari ceritanya yang terkesan menggantung dan tidak menjadi antiklimaks yang mapan dan gamblang. Mengingat banyaknya konflik yang komplikatif pada drama ini yang pastinya para penonton sedang menantikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul.

Misteri game AR yang menjadi ciri unik dari drama ini terbungkus dengan konsep yang agak sedikit rumit dan berbelit-belit. Namun justru inilah yang menjadi latar cerita yang istimewa, seru, dan terkadang memacu adrenalin para penontonnya.

Pada episode akhiran, drama ini mulai menayangkan adegan-adegan plot twist yang cukup keren. Saat-saat dimana Yo Jin Woo mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan dan memulangkan kembali Jung See Joo adik dari Jung Hee Joo yang diperankan oleh Park Chan-yeol. 

Walaupun pada Akhirnya Yoo Jin Woo harus menghilang entah kemana karena karakternya pada game AR harus dihapuskan bersama dengan beberapa karakter lainnya yang telah meninggal demi mensterilkan game dari kekutu, namun Jung See Joo berhasil pulang dengan selamat. 

Hingga akhirnya Jung Hee Joo kehilangan Yoo Jin Woo dengan kesedihan mendalam dan beribu pertanyaan selama setahun sejak hilangnya Yoo Jin Woo. Ia tetap percaya bahwa kekasihnya yang belum lama bersamanya itu akan kembali sesuai dengan janjinya. Ia tidak akan dan tidak ingin berkencan dengan pria manapun. Hatinya hanyalah untuk Yoo Jin Woo. 

Dari kisah cinta dan pengorbanan mereka, dapat kita petik pelajaran hidup yang sangat berarti. Bahwa akan selalu ada harapan yang berujung jawaban bagi mereka yang percaya. Kesabaranmu, ketangguhanmu, bahkan kegilaan dan kekacauanmu adalah bukti kepercayaanmu atas jawaban itu.

Tidak ada yang bisa dipilih antara ditinggalkan atau meninggalkan, keduanya terdikte pada takdir. Namun kesediaan untuk selalu menunggu atau berusaha kembali adalah caramu mengeja cinta yang tak dapat dikata.