Mohon tunggu...
Aqila Syafira Arrahman
Aqila Syafira Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Memiliki ketertarikan terhadap isu global

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Afghanistan: Sejarah Relasi Taliban dan Pakistan?

5 Oktober 2024   15:55 Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taliban yang berarti "siswa" dalam bahasa Pashtun muncul setelah mundurnya militan bersenjata Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 1980. Awalnya, Taliban sangat diterima oleh masyarakat karena rasa aman yang mereka dapatkan dari Taliban untuk menjaga desa mereka. 

Lama kelamaan, Taliban mulai mengambil kekuasaan di setiap kota di Afghanistan dengan janji keamanan. Setelah menguasai hampir satu negara, mereka pun mendeklarasikan pemerintahan baru berdasarkan ideologi mereka sendiri  yaitu pemerintahan Imarah Islam Afghanistan yang mengambil hak-hak perempuan sehingga menjadi kecemasan internasional. 

Dukungan Pejabat Pakistan terhadap Taliban 

Setelah Taliban berhasil menguasai Kabul, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa Taliban dapat memutus rantai perbudakan di Afghanistan. Pernyataan Imran Khan ini didasari oleh tiga alasan, yaitu : 

  • Kepentingan Ideologis antara Pakistan dan Taliban 

Pakistan yang diciptakan pada tahun 1947 sebagai negara Muslim berpegang teguh kepada ajaran Islam. Mereka yakin, ajaran agama Islam dapat mempersatukan mereka yang sangat beragam. Memisahnya Pakistan Timur menjadi Bangladesh mendorong Pakistan membangun madrasah pengajaran Islam yang ketat di Pakistan Barat. Bahkan banyak pemimpin Taliban dilatih di sana. 

  • Perbatasan Garis Durand 

Pemisahan wilayah yang didominasi oleh Pashtun Pakistan terhadap Afghanistan ditolak keras oleh pemerintah Afghanistan. Kekhawatiran Pakistan ini dapat diredakan oleh pemerintahan Taliban karena mereka percaya Taliban akan lebih menekan ideologi Islam daripada identitas Pashtun. 

  • Ingin mendirikan pemerintahan yang Pro-Pakistan di Afghanistan 

Pakistan menuduh India dengan mengatakan bahwa India berusaha mengeksploitasi perbedaan etnis dan memecah negara Pakistan. Tetapi, India memiliki hubungan yang erat dengan pemerintahan Afghanistan sehingga Taliban dibutuhkan untuk ikut di sisi Pakistan.

Intervensi Pakistan terhadap Taliban saat ini 

Setelah melakukan hal berisiko, yaitu mendukung Taliban dan menghabiskan banyak uang. Taliban tidak memiliki perbedaan dengan pemerintahan Afghanistan sebelumnya, yaitu tidak menerima Garis Durand maupun keinginan Pakistan untuk mengambil wilayah itu secara fisik. Bahkan, Taliban pernah menolak tujuan Afghanistan yang ingin mendirikan Pashtunistan. 

Di sisi lain, Taliban ternyata menjalin hubungan yang erat dengan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban) atau dikenal dengan TTP. TTP merupakan kelompok kecil militan Pashtun yang berjaga di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Kelompok ini bersimpati kepada Taliban hingga rela membunuh warga sipil mereka sendiri untuk Taliban. Menyadari adanya hubungan antara Taliban dan TTP ini, Jenderal Bajwa memperingati anggota parlemen Pakistan bahwa kelompok ini sama-sama berbahaya. 

Hubungan yang mulai renggang 

Delapan bulan setelah Taliban berkuasa, kelompok TTP seringkali menyerang pasukan keamanan Pakistan sehingga situasi semakin genting dan tegang. Pada tanggal 21 April 2021, Pakistan melancarkan serangan udara di dalam Afghanistan yang akhirnya menewaskan warga sipil. 

Terkait hal itu, Taliban memanggil utusan Islamabad di Kabul dan mengatakan Taliban akan membalas jika serangan itu terjadi kembali. Sebagai tanggapan, Pakistan memberikan protes kuat yang menyatakan bahwa Afghanistan merupakan wilayah yang digunakan kelompok teroris serta mengancam akan terlibat dalam aksi perbatasan lagi. 

Serangan udara oleh Pakistan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun