Akhir-akhir ini isu gagal ginjal yg menyebabkan banyak anak diIndonesia melakukan cuci darah khususnya di wilayah Jakarta. Memang apakah benar gagal ginjal menjadi sebab maraknya anak yg menjalani pengobatan cuci darah di rumah sakit? dr. Sjamsul Arief selaku ketua IDAI Jatim memaparkan tentang isu cuci darah yg sedang marak diberitakan media. "Untuk diketahui soal angka itu 8-10 per hari dan seminggu cuma 2 kali," kata dr Sjamsul saat dihubungi detikJatim, Sabtu (10/8/2024).
Memang sebenarnya apa cuci darah itu?
Jadi cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah. Cuci darah ialah terapi yang berfungsi menggantikan ginjal, yaitu menyaring darah dari limbah, racun dan sisa metabolisme. Pasien yang melakukan perawatan cuci darah ialah pasien yg mengidap penyakit jantung kronis, gagal ginjal dan pasien yg hasil laboratorium nya memerlukan perawatan cuci darah.
Gagal ginjal ialah kondisi ginjal yang tidak berfungsi sebagian atau total sebagai penyaring sisa metabolisme di dalam tubuh pada darah melalui urin. Dari sebab ini ginjal dalam tubuh seseorang menjadi tidak berfungsi dalam menyaring racun yang terdapat di dalam tubuh. Ciri-ciri dari pengidap gagal ginjal contoh nya dehidrasi, nyeri punggung, mudah lelah, penumpukan cairan sehingga tubuh tampak membengkak (ederma), dan lain-lain
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit gagal ginjal ialah:
-jangan menahan buang air kecil
-minum air putih secara teratur
-lakukan olahraga secara teratur
Referensi:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mencegah-penyakit-ginjal
detikcomhttps://www.detik.com ... BeritaAda 8-10 Anak Cuci Darah Per Hari gegara Gagal Ginjal di Jatim https://www.detik.com/jabar/berita/d-7467701/marak-kasus-anak-cuci-darah-rshs-ungkap-penyebabnya-karena-ini/amp
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/penyebab-gagal-ginjal
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gagal-ginjal
Dengan sedikit pengubahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H