Mohon tunggu...
Aqilah Zafira
Aqilah Zafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB'58

be you do you ✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Zona Merah Lagi, Ponorogo Lakukan PPKM Darurat

12 Juli 2021   17:10 Diperbarui: 12 Juli 2021   19:46 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Angka peningkatan Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup tinggi di beberapa daerah terutama di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali dengan Pulau Jawa dan Bali yang menjadi salah satu pulau terpadat di Indonesia. Tertulis dalam surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 15 tahun 2021 tentang pelaksanaan PPKM darurat, bahwa pemerintah akan melakukan kebijakan ini mulai hari ini, 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.

Salah satu daerah yang cukup menjadi sorotan adalah Jawa Timur, termasuk beberapa daerah di dalamnya seperti Bangkalan, Ngawi, dan Ponorogo yang kembali memasuki zona merah bahkan mendekati pada zona hitam Juni lalu. Peningkatan yang cukup tinggi tersebut terjadi pada minggu terakhir, tepatnya pada 23 Juni 2021. Menurut dr. Makhyan Jibril, anggota Satuan Tugas Covid-19, bahwa ketiga provinsi tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dikarenakan adanya penyebab resiko penularan Covid-19 dengan keterpakaian tempat tidur untuk pasien rawat inap di rumah sakit. 

Beberapa jajaran Pemda Ponorogo belakangan ini dikabarkan banyak yang terpapar Covid-19. Salah satu yang sedang hype di perbincangkan di beberapa platform media sosial lokal adalah Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko. Beliau beserta istri terpapar Covid-19 pada tanggal 21 Juni 2021, setelah melakukan swab di RSUD dr. Harjono. Dikutip dari unggahan feed Instagram milik Beliau, bahwa mereka tidak merasakan adanya gejala Covid-19 sama sekali atau yang sering dikenal dengan sebutan orang tanpa gejala (OTG). Beliau juga menambahkan, saat ini sedang menjalankan isolasi mandiri terhitung sejak Beliau beserta istri dinyatakan positif Covid-19.

Berbagai cara pemerintah telah di upayakan, untuk mengurangi angka Covid-19 yang semakin mewabah. Tertulis dalam surat edaran Bupati Ponorogo Nomor 713/1807/405.01.3/2021 tentang perpanjangan PPKM Mikro Darurat bahwa, Pemerintah Ponorogo secara resmi melarang seluruh aktivitas hajatan dan menutup seluruh destinasi wisata yang ada di Ponorogo.  Surat edaran ini berlaku sejak 24 Juni 2021 lalu hingga 5 Juli 2021 mendatang. Selain upaya penutupan tersebut, pengetatan protokol kesehatan (prokes) juga ditingkatkan. Mulai dari razia masker di tempat umum, tempat tongkrongan, cafe, bahkan di jalan raya. Pembatasan jam malampun juga dilakukan untuk pedagang kaki lima hingga pukul 21.00. Demikian pula dengan rencana pembelajaran tatap muka yang akan di lakukan di Ponorogo resmi di batalkan. Satu-satunya mall yang ada di Ponorogo, Ponorogo City Center (PCC) dikabarkan juga akan tutup untuk sementara waktu, karena situasi PPKM Mikro Darurat yang dilaksanakan oleh Pemda.

Karena semakin tingginya angka Covid-19 di Ponorogo, beberapa rumah sakit rujukan mengalami bed occupancy rate (BOR).  Untuk menanggulangi masalah ini,  pemerintah melakukan penambahan jumlah ruang isolasi di lima rumah sakit rujukan Covid-19, diantaranya RSUD dr. Harjono, RSU Aisyiah, RSU Muhammadiyah, RSU Muslimat Ponorogo, dan RSU Darmayu Menurut Sekda Ponorogo, Agus Pramono, bahwa penambahan yang dilakukan mencapai 113 ruang dari 46 jumlah ruang sebelumnya. Beliau juga mengatakan bahwa, penambahan ruang ICU di masing-masing rumah sakit juga diberikan.

Pada tanggal 29 Juni 2021 lalu, RSUD dr. Harjono sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, mendirikan beberapa tenda darurat sementara untuk mengantisipasi kedatangan pasien positif Covid-19 yang berlebihan. Direktur RSUD dr. Harjono, Made Jeren mengatakan bahwa pelonjakan Covid-19 melebihi dugaan sebelumnya. Beliau juga menambahkan, tenda darurat yang dibangun dapat menampung kurang lebih 10 pasien.

Dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan, Pemda Ponorogo berharap Covid-19 segera menurun. Masyarakat Ponorogo sendiri juga dihimbau agar selalu mematuhi prokes yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Tidak lupa, Pemda Ponorogo akan terus mengupayakan vaksinasi sesuai ketersediaan jumlah vaksin. Harapannya seluruh masyarakat bisa segara terlayani dan tervaksinasi dengan segera, sehingga jumlah Covid-19 tidak meningkat karena masyarakat sendiri sudah memiliki imunitas yang cukup.

Oleh: Aqilah Zafira Huwaida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun