Berkaca dengan Amerika Serikat dan Inggris, perbandingan ini perlu menjadi kesadaran juga bagi Indonesia khususnya penyelenggara pemilu bahkan di tingkat paling bawah sekalipun. karena salah satu metode mewujudkan partisipasi masyarakat adalah melalui interaksi dialogal-konigtif dengan meminimalisir sekecil-kecilnya doktrin apalagi sampai menonjolkan paksaan terhadap si pemilih.
Dari penulis berharap sekali agar angka partisipasi pemilih tidak lagi terjebak dalam ruang perspektif kuantitas, dorongan kuat bagi para penyelenggara pemilu harus betul-betul tertuju pada kualitas partisipasi pemilih. Jadi tentukan mau kau apakan hak pilih kamu di tanggal 27 Juni nanti pada Pilkada serentak tempat daerah kamu tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H