Mohon tunggu...
Aqilah Nur Azizah
Aqilah Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memperpanjang Daya Simpan dengan Pengeringan

5 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   19:34 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah kalian ingin mengawetkan bahan pangan agar dapat kita simpan lebih lama? Pastinya pernah namun tidak tahu caranya. Pengawetan akan kita temukan hampir dalam seluruh produk pangan. Pengawetan dalam produk pangan merupakan usaha dengan menggunakan teknologi untuk memperpanjang waktu pembusukkan dan kerusakan bahan pangan dari pertumbuhan mikroba. Hal ini sangat bermanfaat untuk pemasokkan bahan pangan untuk daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau.

Terdapat beberapa cara untuk memperpanjang waktu pembusukkan dari bahan pangan, Metode pengawetan yang umum untuk dipakai yaitu pengawetan dengan suhu tinggi, pengawetan dengan suhu rendah, pengawetan dengan gula, garam, fermentasi, dan juga pengawetan dengan pengeringan. Salah satu metode pengawetan yang sering dipakai adalah metode pengawetan dengan pengeringan.

Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan pengurangan kadar air dalam bahan pangan. Bahan pangan akan awet jika pengeringan terjadi menyeluruh di seluruh bagian bahan pangan tersebut. Supaya pengeringan dapat menyeluruh, bahan pangan harus memiliki luas permukaan yang kecil. Semakin luas permukaan dari bahan pangan, panas dapat kesulitan untuk menembus bahan pangan tersebut. Hal yang dapat dilakukan untuk memperkecilnya yaitu dengan memotong bahan pangan tersebut ke dalam beberapa bagian lebih kecil. Faktor lain yang dapat berpengaruh dalam pengeringan yaitu waktu pengeringan. Semakin lama waktu pengeringan tidak menjamin mutu bahan pangan akan menjadi lebih baik. Agar mutu dan kualitas bahan tetap terjaga, pengeringan dapat menggunakan suhu tinggi dengan waktu yang cepat.

Pengeringan dapat kita lakukan menggunakan panas matahari atau penjemuran. Metode pengeringan menggunakan radiasi sinar matahari ini termasuk pengeringan dengan cara tradisional. Metode ini memakan waktu yang lama sehingga tidak baik untuk mutu bahan pangan yang dikeringkan. Proses pengeringan ini juga dipengaruhi oleh cuaca. Apabila matahari tertutup awan, maka pengeringan akan terhambat. Metode ini juga dapat menyebabkan bahan pangan yang dikeringkan menjadi terkontaminasi oleh kotoran dan debu dari lingkungan sekitar. Cara lain untuk melakukan pengeringan adalah dengan menggunakan metode pengeringan dengan udara panas, pengeringan dengan pembekuan, dan pengeringan vakum.

Pengeringan ini banyak digunakan masyarakat untuk mengeringkan bahan pangan mereka. Bahan pangan yang dikeringkan yang dapat dijumpai di sekitar adalah pengeringan sayur, buah, dan daging. Dendeng yang biasa kita makan adalah hasil dari pengeringan. Dendeng adalah hasil olahan daging dengan penjemuran. Kandungan air yang rendah pada dendeng ini menyebabkan dendeng memiliki daya simpang yang panjang. Bahan pangan lainnya yaitu buah-buahan seperti pisang, apel, dan pir. Pengeringan pada buah-buahan biasanya menghasilkan olahan akhir berupa keripik buah.

Ingin mempelajari pengawetan dengan lebih dalam? Kuliah teknologi pangan adalah jawabannya. Salah satu universitas yang memiliki program studi teknologi pangan adalah Universitas Diponegoro di Semarang. Program studi yang dinaungi oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian tersebut sudah memiliki akreditasi A yang didukung dengan dosen-dosen dan laboratorium yang berkualitas. Pada program studi teknologi pangan, kita dapat pula mempelajari mutu dan keamanan pangan, teknologi pengemasan pangan, toksikologi pangan, penerapan komputer dalam industri pangan, dan masih banyak lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun