Mohon tunggu...
aqila hammada
aqila hammada Mohon Tunggu... Guru - hello

hai!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Referensi Buku "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi"

29 Agustus 2019   13:11 Diperbarui: 29 Agustus 2019   13:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jadi hari ini aku bakal bahas buku yang berjudul " menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi " . Penulisnya bernama Wijaya Kusumah, beliau adalah salah satu guru di smp labschool yang dikenal sebagai blogger yang sudah mendapatkan segudang prestasi. 

Pertama aku bakal bahas judulnya, judulnya sesuai dengan isi bukunya. Disini beliau menceritakan tentang cara menulis dengan benar dan perjalanan beliau menjadi blogger dan penulis handal. Salah satu yang aku suka adalah bagaimana beliau menceritakan tentang momen ia bertemu dengan pembaca sejatinya. Beliau dapat mengekspresikan perasaannya dengan bagus, bayangkan saja penulis bertemu dengan pembaca sejatinya sudah sepastinya mereka berdua sama-sama bahagia. 

Kedua aku bakal bahas cara penyampaiannya. Sebagai pembaca, aku mencari buku yang mempunyai isi yang menarik dan mempunyai rangkaian kata-kata yang tidak biasa. Di buku ini, kata-kata yang digunakan tidak biasa tetapi itu yang membuat buku ini mempunyai ciri khas sendiri. Walaupun buku ini menyampaikan manfaat dari menulis, tetapi aku rasa buku ini lebih dari itu. Terdapat berbagai cerita-cerita yang bakal buat kalian tercengang. Isi bukunya ternyata tidak hanya 1 kesimpulan, ada banyak kesimpulan yang bisa kita ambil dari buku ini. 

Ketiga aku akan bahas 1 segmen yang berjudul " Ketika menulis menjadi beban ". Di segmen ini, beliau menceritakan bahwa banyak guru maupun murid di indonesia yang kurang pandai menulis. Beliau juga menyampaikan ketikan menulis menjadi beban, kreativitas pun tersumbat. Di segmen ini kalian akan menemukan manfaat menulis. " Sebab tulisan itu keluar langsung dari lubuk hati penulisnya yang terdalam " adalah salah satu kalimat yang aku suka dari segmen ini. 

Terakhir aku akan bahas tentang kelebihan dan kekurangan buku ini. Kelebihan buku ini adalah dapat di-improvisasikan dengan baik dan benar sedangkan kekurangan buku ini adalah terdapat beberapan kalimat atau kata yang susah dimengerti oleh pembaca yang mempunyai rentang usia 17 sampai 25 tahun. Secara keseluruhan buku ini cukup menarik dan patut diacungkan jempol. Itu aja yang aku bahas, makasih udah baca!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun