Kisah pilu diambil dari seorang ibu bernama Sumarti yang tinggal bersama anaknya yang merupakan anak berkebutuhan khusus yang hanya tinggal di sebuah gubuk kecil. Sumarti kadang sering menangis tentang bagaimana ia bisa menghidupi keluarga kecilnya dengan keterbatasan yang ada.
Sumarti sering sekali mendapat bantuqn dari tetangganya yang senasib sama dengan dirinya, tetapi itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk memberi sedekah terhadap sesama manusia.
Sedari kecil Sumarti tidak pernah berada di kehidupan yang susah seperti sekarang, Sumarti selalu merasakan enaknya hidup mewah sampai akhirnya ia menemukan cinta sejatinya yang merupakan ayah darj anaknya yang disabilitas.
Sumarti menikah dengan lelaki bernama Doko pada tahun 2020. Awal mula dari pernikahannya sangat berjalan mulus. Sumarti dan Doko berada di rumah tangga yang sederhana tanpa lika liku masalah rumah tangga yang biasa didapatkan oleh rumah tangga lainnya.
1 tahun berjalannya rumah tangga Sumarti akhirnya Sumarti dan Doko dikaruniai seorang anak yang diberi nama oleh mereka yaitu Diska Ayurina Melina. Sumarti dan Doko sangat bahagia atas lahirnya anak mereka yaitu Diska walaupun anak yang Sumarti lahirkan merupakan anak disabilitas. Dari lahirnya Diska didunia mulailah hidup Sumarti menjadi kelam.
Setelah lahirnya Diska, 2 bulan kemudian Doko jatuh sakit yang mengharuskan dirinya dirawat di rumah sakit dengan pengeluaran yang lumayan banyak. Sumarti saat itu mencari banyak cara untuk membayar biaya rumah sakit yang tidak murah tersebut ditambah lagi anaknya yang yang membutuhkan perlakuan khusus yang tentunya memakai uang yang bisa dibilang nominalnya tinggi.
Sumarti saat itu menjual barang barang yang ia punya sampai barang kesukaannya pun ia jual demi kebutuhan finansial keluarganya. Saat itu Sumarti tidak mengeluh dengan apa yang harus ia perjuangkan sampai akhirnya setelah suaminya berada di rumah sakit selama 3 bulan suami Sumarti pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Sumarti sangat terpukul saat itu setelah apa yang terjadi. Hidup Sumarti menjadi sengsara karena suami tercintanya tidak bisa ia lihat lagi dan juga finansialnya pun menurun. Sumarti tidak tahu bagaimana cara ia mendapatkan uang untuk menghidupi anak dan dirinya.
Akhirnya Sumarti mencoba untuk mendatangi orang tuanya untuk meminjam sedikit uang tetapi orang tuanya pun sudah tidak memiliki penghasilan lagi sampai akhirnya ia mencoba untuk meminjam uang kepada orang-orang terdekatnya.
Sumarti kadang merasa stress dengan kehidupan yang ia dapatkan setelah suaminya meninggal. Sampai akhirnya setelah anaknya berusia 2 tahun kehidupan Sumarti semakin miris karena banyak sekali pinjaman pinjaman yang ia pinjam dan saat itu lah kehidupan Sumarti terasa sengsara. Sumarti selalu melawati hal hal tersebut dengan menangis karena ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan selagi merawat anaknya yang disabilitas.
