Mohon tunggu...
Aqila Arifah
Aqila Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha

1 Juli 2023   01:15 Diperbarui: 1 Juli 2023   01:19 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Bekasi - Rahman Susilo (47), seorang karyawan dengan kehidupan sederhana, menghentak industri bisnis dengan perjalanan menginspirasi yang membuktikan bahwa keberhasilan bisa diraih bahkan dari keterbatasan. Dari mimpi ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya, Rahman menemukan keberanian untuk melampaui batasan sebagai karyawan dan menggapai kesuksesan sebagai seorang pengusaha. Dengan ketekunan yang luar biasa dan semangat yang membara, ia telah menciptakan kisah inspirasi yang mendorong orang lain untuk menggapai impian mereka sendiri.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Rahman berkata, "Saya mempunyai cita-cita besar. Yaitu ingin memberikan anak-anak saya kesempatan yang lebih baik daripada yang saya miliki. Meski perjalanan tidak mudah, saya tidak akan menyerah. Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, segala sesuatu mungkin terjadi." Akan tetapi sebagai karyawan dengan gaji yang hanya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, Rahman merasa perlu mencari peluang yang lebih besar untuk mencapai cita-citanya.

Saat masih bekerja sebagai karyawan, Rahman ditunjuk sebagai pengurus koperasi di Divisi Penjualan. Lalu, ia menyadari bahwa terdapat peluang yang lebih menjanjikan dengan menjadi seorang pedagang. Akhirnya, dengan berani, Rahman memutuskan untuk membuka usaha sampingan di luar pekerjaannya.

Awalnya, usaha sampingan Rahman berbagai macam, mulai dari menjual baju di stadion, barang bekas yang sudah diperbaiki, hingga menjual susu. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan dan sering kali mengalami kerugian. Meski begitu, Rahman tidak menyerah dan terus mencari jalan untuk mengembangkan usahanya.

Suatu saat, Rahman diajak oleh seorang temannya untuk membuka PT, sebuah bentuk usaha dengan modal terbatas. Meski modalnya hanya sedikit, Rahman bersedia menjadi investor bersama kedua temannya, sementara satu orang lainnya menjadi karyawan. Namun, ternyata membuka usaha tidak semudah membuka kulit kacang. Setelah setahun berjalan, kedua temannya memilih untuk hengkang, meninggalkan Rahman dan satu orang karyawan.

Dalam satu tahun berikutnya, Rahman terus bekerja keras dengan berbagai pekerjaan sampingan untuk memenuhi gaji karyawan, walaupun terkadang harus berutang. Karyawan yang setia mendukungnya dengan penuh kesetiaan, membuat Rahman terus berjuang. Dengan semangat yang tak pernah padam, Rahman akhirnya memutuskan untuk melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan dan fokus pada usahanya.

Dengan menjual rumahnya dan kembali ke rumah ibunya, Rahman memulai langkah berikutnya dalam mencari orderan. Berkat jaringan dan koneksi dari teman-temannya, Rahman diperkenalkan kepada orang-orang yang membutuhkan jasanya. Ia siap menerima pekerjaan apa pun, baik yang kasar maupun halus, untuk mengembangkan usahanya. Jika sedang mendapat orderan proyek, Rahman harus mencari orang-orang yang mau diajak kerja harian, Bahkan kadang dia harus terjun langsung ke lapangan dengan menggunakan alat safety seadanya. Kadang kulit melepuh, kaki berdarah tidak luput Rahman dapatkan.

Rahman selalu berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, walaupun terkadang mengalami kerugian. Kepercayaan pelanggan semakin membaik, hingga pada suatu saat Rahman bertemu dengan seseorang yang bersedia mempercayakan modal setiap pekerjaan kepadanya dengan skema bagi hasil. Modalnya pun mulai bertambah sedikit demi sedikit, memungkinkan Rahman untuk memperluas jangkauan usahanya.

Dari awalnya hanya bergantung pada modal tenaga, kini Rahman mampu mendapatkan pesanan dengan menggunakan modal finansial 100%. Dengan bertambahnya modal, Rahman dapat memperluas usahanya dengan pesat.

Rahman yang sebelumnya hanya berperan sebagai calo pemasaran, kini telah memiliki bengkel dan toko online sendiri. Ia tidak hanya menjadi perantara pembeli, tetapi juga mampu membuat alat-alat yang diperlukan dalam bisnisnya. Transformasi yang luar biasa ini membuktikan ketekunan dan dedikasi Rahman dalam mengubah nasibnya.

Tidak hanya itu, keberhasilan Rahman juga tercermin dari peningkatan jumlah karyawan yang bekerja di beberapa cabang usahanya. Dengan semangatnya yang tak pernah surut, Rahman mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain dan berperan dalam pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun