Mohon tunggu...
Aqidha Nurul Mutmainnah
Aqidha Nurul Mutmainnah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK - Pekerja Lepas Desain Grafis

Berkarya sesuai hati nurani, biarkan dia bebas berkelana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permen Gemintang

24 Mei 2019   15:08 Diperbarui: 24 Mei 2019   15:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi pribadi)

Tersenyum khawatir:
melihat tawa dari jauh.
Sepasang mata terjaga
dengan pikiran yang dalam
pemulihan. 

Bagaimana tanya permen:
gemintang santai jawab.
Keduanya khawatir sayang
terjadi apa saat ini.
Santai, terang gemintang sekali lagi. 

Permen gemintang:
manis memancarkan kilau
untuk jalan depan angkasa.
Sirkuit ada di sana
untuk kuatkan misi. 

Sabar:
permen gemintang.
Sirkuit itu tak akan
memakan kalian
berani jadi timbal balik. 

Permen siap-siap:
gemintang siap-siap.
Utarakan pada masing-masing
yang dihormati
dan disayanginya. 

Angkasa pun sedang siap-siap:
akan ada permen gemintang
yang ikut hiasi ruangnya.
Tak makin sesak
tak makin redup. 

Batang, 24 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun