Saat itu tanggal 17 Agustus. Semua warga bersorak sorai untuk saling memeriahkan acara di desa masing-masing, termasuk di Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Senori. Sejak tanggal 17 agustus semua warga sangat senang karena sudah terselenggara berbagai lomba gingga sekarang tornament volley yang masih belom final.
Para warga sangat menyambutnya dengan hangat karena pada umunya lomba-lomba diadakan dengan hanya melibatkan anak-anak sedangkan di Desa Senori melibatkan banyak kalangan termasuk bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, maupun kanak kanak. Sehingga semua bisa merasakan keseruan di acara lomba 17 agustus an ini.
Lomba yang diadakan cukup sederhana dengan hanya memerlukan barang-barang yang sederhana seperti botol, kelereng, kerupuk, karung goni, paku, tali raffia, botol kaca, dan lain-lain. Semua peralatan tersebut membutuhkan banyak tenaga tetapi keistimewaan di Desa Senori mereka masih sangat menjaga tradisi nenek moyang yaitu gotong royong. Jadi, semua warga saling bahu membahu untuk menyiapkan semuanya.
Lomba-lomba tersebut terdiri dari makan kerupuk, balap karung, balap kelereng dengan sendok, memasukkan paku dalam botol, volley. Diantara lomba-lomba diatas yang paling dinantikan oleh warga setempat hanya 2 yaitu tarik tambang dan anjat pinang.
Tarik tambang adalah lomba yang melibatkan orang dengan jumlah genap yang nantinya akan dibagi menjadi 2 regu dan saling tarik menarik yang melewati garis batas grup dinyatakan kalah. Sedangkan panjat pinang adalah lomba memanjat pohon pinang yang telah dilumuri oli dan minyak. Jika berhasil memanjat sampai atas dia berhak mengambil hadiah apa yang bisa diambilnya kemudian turun dan hadiah tersebut menjadi miliknya.
Bagi orang desa kegiatan tersebut wajib diselenggarakan setiap tahunnya karena acara tersebut adalah ajang untuk mempererat tali persaudaraan mereka yang kebanyakan diera sekarang orang lebih memilih bermalas-malasan diatas kasur sambil memandangi gadget mereka masing-masing. Itulah perbedaan orang kota dengan orang desa.
Di era sekarang kepahaman terhadap teknologi sangat penting agar kita tidak termasuk golongan yang gagap akan teknologi. Tapi alangkah baiknya jika kita menerima teknologi tanpa harus melupakan warisan budaya nenek moyang kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H