Sudah lebih dari sepuluh hari kita berpuasa. Bagi yang melakasanakan shalat tarwih berarti sudah lebih dari sepulu malam. Pada awal-awal puasa antusias umat islam untuk shalat sangat tinggi berbeda dengan bulan-bulan selain bulan ramadhan. Tapi fenomena itu tidaklah bertahan lama karna semangat untuk itu mengikut seiring dengan semakin banyaknya jumlah puasa.
Ketika saya shalat tarwih tadi (malam ke-12 bulan ramadhan) di masjid, tidak seperti biasanya. Karna awalnya untuk shalat saja hampir tidak dapat tempat untuk membentangkan sejadah. jumlah saf shalat dari depan sampai belakang bahkan di teras masjid juga ful oleh jama’ah. Tapi sekarang telah menyusut hampir setengah dari sebelumnya.
Kenapa sampai begitu? Apakah ramadahan hanyalah sebuah bulan yang hanya meriah pada penyambutan dan awalnya. Saya teringat kara pak ustat bahwa: ‘iman manusia itu tidaklah stabil tapi naik turun’. Saya sepakat dengan perkataan tersebut, karna saya sudah pernah merasakannya dan mungkin apa yang telah terjadi pada sebagaian kaum muslimin yang melakasankan puasa maupun shalat tarwih. Tapi iman bisa dipupuk sehingga dapat meningkat. Jadi mungkin bagi umat muslim yang frekuensi ibadahnya sudah mulai menyusut, itu karna imannya tidak diperbaharui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H