Pelaku usaha tersebut mengaku masih kesulitan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, sehingga sasaran pasar mereka masih sangat terbatas. Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan yaitu dengan melakukan observasi kepada pelaku usaha untuk melihat kendala yang mereka hadapi secara langsung. Dilanjutkan dengan metode pengarahan melalui pemaparan materi melalui sosialisasi guna memperdalam strategi-strategi yang dapat pelaku industri lakukan untuk lebih memperluas pangsa pasar. Untuk memperluas pasar produksi sebaiknya memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini sehingga lebih memaksimalkan income usaha. Selain itu, dalam usaha pemasaran hendaklah menonjolkan suatu hal yang menjadi ciri khas dari produk yang diciptakan sehingga mampu bersaing dengan pangsa pasar luas.
Performance UMKM dapat dilihat dari karakteristik wirausaha, modal usaha, dan strategi pengembangan UMKM. Wirausaha umumnyamempunyai sifat dan karakteristik yang sama yaitu mempunyai keinginan yang tinggi (niat), keinginan berinovasi, kemampuan menerima tanggung jawab secara individu agar dapat meningkatkan prestasi kerja agar mencapai tujuan yang diinginkan serta kemampuan manajemen yang bagus.
Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Bank Indonesia menunjukkan  permasalahan UMKM dari sisi kuantitas belum dapat melibatkan lebih banyak tenaga kerja karena keterbatasan kemampuan menggaji. Keterbatasan ini menyebabkan produktivitas UMKM buruk yaitu rendahnya kemampuan untuk mengelola manajemen usaha baik dalam bidang manajerial, teknologi digital dalam mengembang pemasaran, strategi pengembangan dan modal yang disebabkan kurangnya pengetahuan tentang dunia bisnis.
Pelaku UMKM dalam industri di Era Revolusi 4.0 tidak dapat beradaptasi karena 1) karakteristik pelaku usaha yang masih terhitung tradisional hal ini disebabkan karena banyak pelaku usaha yang masih belum memiliki latar belakang berwirausaha sehingga untuk menciptakan ide kreatif dan inovatif yang berakibat berkembangnya produk-produk dipasaran dan selalu mempunyai keinginan untuk dapat bersaing dengan keunggulan yang dimiliki, mampu mengelola tenaga kerja sehingga akan mempunyai tenaga kerja yang loyal dan  mempunyai produktifitas yang tinggi dan berani bertanggung jawab dengan barang yang dihasilkan yang berarti wirausaha berani menanggung kualitas barang yang dihasilkan berani menerima masukan dan tantangan atas barang yang dihasilkan masih belum terlaksana. 2) Pelaku UMKM masih kesulitan dalam mendapatkan permodalan dan pelatihan dikarenakan pembagian belum dilakukan secara merata hal ini di sebabkan karena syarat pengajuan modal usaha sangat sulit sehingga untuk UMKM masih  belum mampu  untuk  mengimplementasikan dan juga karena keterbatasan yang di miliki serta pelaksanaan strategi pengembangan belum terlaksana hal ini disebabkan banyak sekali UMKM yang masih memiliki sumber daya manusia sedikit di era industi 4.0 ini. Peran sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk pengelolahan pengembangan ukm salah satunya adalah pengelolahan teknologi, sehingga pola berfikir masih terbatas.
Penulis adalah Mahasiswa Komunikasi Unsia Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H