Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan proyek tol Jogja-Solo. Targetnya, ruas jalan tol sepanjang 42,38 kilometer ini diharapkan bisa selesai pada tahun 2024 mendatang.
Menurut keterangan resmi, pembangunan tol Jogja-Solo seksi 1 terbagi dalam dua paket. Seksi 1 paket 1.1 melibatkan ruas tol Solo-Klaten sepanjang 22,30 kilometer, dengan pembebasan lahan mencapai 95,3 persen hingga Juli 2023. Sementara Seksi 1 paket 1.2 melibatkan ruas tol Klaten-Purwomartani sepanjang 20,08 kilometer, dengan pembebasan lahan mencapai 80 persen pada periode yang sama.
Proses pembangunan ruas tol Jogja-Bawen, seperti dijelaskan oleh pejabat terkait, masih berada dalam tahap pembangunan struktur. Keterlibatan proyek jembatan dan terowongan membuatnya memerlukan waktu lebih lama.
Pengadaan lahan untuk proyek pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2 terus dipercepat. Dari target yang digulirkan sejak 2023, pembebasan lahan saat ini sudah mencapai lebih dari 50%. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Tol Jogja-Solo, Dian Ardiyansyah, menyatakan bahwa pengadaan tanah terus dipercepat.
Hingga awal November 2023, proyek pembangunan tol Paket 2.2 melaporkan pembebasan lahan mencapai sekitar 60 persen. Kondisi ini diharapkan dapat memudahkan proses clearing atau perataan lahan untuk pembangunan tol.
Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo terus dikebut, dengan target selesainya Seksi I Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,38 km pada kuartal III 2024 mendatang. Proyek ini memiliki total panjang 96,57 km dan dibagi menjadi tiga tahap pembangunan.
Konstruksi ruas tol Seksi I terbagi ke dalam dua paket. Paket 1 Solo-Klaten dengan progres konstruksi 53,94%, dan Paket 2 Klaten-Purwomartani dengan progres konstruksi mencapai 4,57%. Diharapkan, kedua paket pekerjaan ini dapat selesai sesuai target pada kuartal III tahun 2024.
Selain memangkas waktu tempuh perjalanan antara Solo dan Yogyakarta hingga Kulonprogo, jalan tol ini juga mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Super Prioritas Borobudur. Dengan sembilan simpang susun dan satu persimpangan, proyek ini akan memperkuat konektivitas di Pulau Jawa, merangsang distribusi barang dan jasa, serta mendukung pengembangan industri dan pariwisata di wilayah tersebut.
Proyek ini memiliki dampak signifikan pada konektivitas wilayah, terutama dengan rencana penyelesaian seksi 1 pada kuartal III tahun 2024 mendatang. Jalan Tol Jogja-Solo-YIA Kulon Progo juga akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) ruas Semarang-Solo, memotong waktu tempuh perjalanan masyarakat yang menghubungkan tiga bandara di Solo, Semarang, dan Yogyakarta.
Selain manfaat konektivitas, proyek ini juga mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Super Prioritas Borobudur. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogjasolo Marga Makmur, yang mengelola jalan tol ini, merencanakan sembilan simpang susun (interchange) dan satu persimpangan (junction) Sleman untuk meningkatkan aksesibilitas dan memastikan kelancaran arus lalu lintas di sekitar area tersebut.
