MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICES) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASLAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN.
DENGAN JUDUL MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIFITAS BELAJAR NUMERASI PESERTA DIDIK KELAS X FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS DI SMK KESEHATAN INDONESIA JAYA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR KEFARMASIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN YANG INOVATIF YAITU PROJEK BASED LEARNING (PjBL)
Lokasi : SMK KESEHATAN INDONESIA JAYA PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH
Tujuan yang ingin di capai adalah Meningkatkan hasil dan aktifitas belajar numerasi peserta didik kelas X Faramasi Klinis dan Komunitas pada mata pelajaran dasar-dasar kefarmasian melalui model pembelajaran yang inovatif salah satunya Projek Based Learning.
Tanggal Pelaksanaan : 24 November 2022
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang maslah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini. Dari data yang diperoleh bahwa kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas di SMK KESEHATAN INDONESIA KAYA PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH terdiri dari 8 peserta didik terdapat masih ada beberapa peserta didik hasil tingkat numerasi dan aktifitas belajar rendah mengenai menakar obat materi perhitungan dosis terhadap resep atas permintaan dokter yairu pempuatan sedian pulsi dan pulveres dan siswa tidak aktif untuk mengungkapkan pendapat, sehingga pembelajaran yang diterapkan masih berbasis LOTS dan berdampak pada pembelajaran dikelas pada mata pelajaran dasar-dasar kefarmasian.
Tantangan
Tangtangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah beberapa peserta didik kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas di SMK KESEHATAN INDONESIA JAYA PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH yang berjumlahkan 8 peserta didik beberapa tingkat numerasi dalam konsep dasar perhitungan mengenai menakar obat materi perhitungan dosis masih rendah, peserta didik terbiasa menggunakan mesin hitung, peserta didik masih kesulitas dalam menentukan dosis maksimum dan indeks nama obat pada Farmakope Indonesia dan ada beberapa alat laboratorium yang belum terpenuhi yaitu anak timbangan dalam mg. Sehingga pendidik memiliki tantangan untuk mencari metode pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan peserta didik pada mata pelajaran dasar-dasar kefarmasian agar meningkatkan numerasi dan aktifitas mengenai menakar obat. Media pembelajaran secara runtut dan variative dalam menumbuhkan keaktifan belajar peserta didik saat proses pembelajaran.