Mohon tunggu...
Apsari Irmadela
Apsari Irmadela Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MCU Lovers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengetahuan Mengenai Rasa Hormat untuk Anak Muda

14 Mei 2023   17:25 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:41 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Sebagian besar anak muda mendefinisikan rasa hormat sebagai tindakan peduli dan menunjukkan kebaikan. Sebagai contoh, seorang siswa menggambarkan rasa hormat sebagai menunjukkan sikap sopan dan membantu mereka, memastikan mereka baik-baik saja. Mungkin siswa lain lain menggambarkan dapat saling peduli satu sama lain, dan membantu seseorang sehingga membuat hari mereka menyenangkan. Para pemuda lainnya menggambarkan rasa hormat dengan cara yang sangat menarik dan memberikan harapan besar untuk masa depan. Salah satu tema yang muncul adalah rasa hormat timbal balik. Beberapa anak muda memahami bahwa rasa hormat berjalan dua arah-jika mereka menghormati orang lain, mereka tahu bahwa orang lain juga akan menghormati mereka. 

Tanggapan yang paling kuat adalah tanggapan yang berbicara tentang menghormati orang yang berbeda dari mereka. Menghormati berarti menghargai budaya orang lain dan tidak menghakimi mereka dari makanan, pakaian, dan apa yang mereka kenakan. 

Ketika memikirkan tujuan untuk kaum muda dan keinginan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, maka menargetkan rasa hormat timbal balik dan menghormati sesuatu yang berbeda dari kami sebagai hal yang sudah seharusnya diajarkan sedini mungkin.

Rasa hormat yang seharusnya berasal dari cara berpikir, bukan perasaan yaitu apa yang kita pikir harus kita lakukan untuk menunjukkan rasa hormat. Rasa hormat adalah gagasan umum tentang menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Anak muda sering kali belajar rasa hormat dari orang tua atau guru. Sebaliknya, rasa hormat afektif berasal dari perasaan seseorang terhadap orang lain. Dengan rasa hormat afektif, seseorang memperhatikan perilaku atau sifat orang lain dan mengekspresikan penghargaan terhadap mereka.

 Sederhananya, rasa hormat melibatkan kepala dan hati. Rasa hormat yang seharusnya adalah kepala dan rasa hormat afektif adalah hati. Rasa hormat yang paling mendasar adalah kepatuhan, yang berarti bahwa seseorang tahu bahwa mereka harus mendengarkan dan mengikuti aturan. Anak muda menunjukkan rasa hormat dengan mendengarkan seseorang yang sedang berbicara karena mereka tahu bahwa mereka harus melakukannya, bukan karena mereka merasakan emosi yang membuat mereka berhenti dan mendengarkan. 

Rasa hormat yang lebih maju berasal dari kenyataan bahwa semua manusia memiliki kemanusiaan yang sama dan, oleh karena itu, setiap orang memiliki hak untuk dihormati. Dengan demikian, rasa hormat yang seharusnya memiliki unsur keadilan, kesetaraan, dan kewajaran-semua tema yang menjadi lebih lazim di kalangan anak muda di tahun-tahun sekolah. Rasa hormat afektif adalah sikap positif terhadap orang lain yang didasari oleh kondisi emosional dari dalam diri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun