Dia Aira gadis kecil yang tak lama lagi menginjak masa remaja, ia lahir di Yogyakarta. Namun, Aira banyak menghabiskan masa kecilnya di berbagai kota di Indonesia. Namun, saat ini Aira tinggal bersama ayah dan ibunya di Balikpapan, salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur. Aira tidak memiliki saudara, ia sebagai putri tunggal di keluarganya. Karena pekerjaan ayahnya yang menuntut Aira dan keluarganya untuk berpindah-pindah tugas, mau tak mau 3-5 tahun sekali dapat dipastikan keluarganya pindah ke kota lain. Maka tidak heran, kalau ia tumbuh menjadi anak dengan segala keingintahuan dan rasa penasarannya yang begitu besar terhadap budaya-budaya atau kebiasaan masyarakat di kota yang ia tempati. Namun, karena Aira sering berpindah-pindah tempat tinggal, ia tak punya teman yang menetap.
      Masa-masa adaptasi Aira saat pindah di Balikpapan, berjalan dengan baik dan lancar. Saat itu, Aira mendapatkan teman sekaligus sahabat, yang tak lain adalah tetangganya sendiri, namanya Azura. Azura adalah gadis yang peramah dan ceria, hal itulah yang membuat Aira mudah beradaptasi dan langsung dekat dengan Azura. Aira dan Azura juga satu sekolah, hal itulah yang membuat mereka semakin dekat. Mereka bermain dan belajar bersama, bahkan Azura lah yang memperkenalkan kota Balikpapan pada Aira. Waktu demi waktu pun terlewati, Aira semakin betah tinggal di Balikpapan. Malam itu di ruang tamu mereka, ayah yang duduk bersama ibu memanggil Aira.
"Nak, duduk di sini sebentar, ada yang Ayah ingin bicarakan...",ucap Ayah pada Aira. "Iya, Ayah",ucap Aira.
"Bagaimana hubungan Aira dengan Azura?", tanya ayah.
"Alhamdulillah berjalan dengan baik Ayah, Azura yang membantu Aira lebih mudah beradaptasi di sini, Azura juga memperkenalkan Balikpapan pada Aira, apalagi tentang banyak wisata dan kulinernya", ucap Aira.
"Alhamdulillah, ayah dan ibu senang mendengarnya. Ayah mau memberitahukan sesuatu pada Aira, minggu depan kita pindah ke Bontang", kata Ayah.
"Yah...kenapa begitu mendadak, Aira bahkan sudah nyaman dan belum mengucapkan apapun pada Azura", kata Aira.
      Setelah mengatakan itu, Aira pergi berlari ke kamar dengan air mata yang mengalir deras di pipinya. Tiga hari setelah kejadian itu, akhirnya Aira memberanikan diri untuk mengucapkan salam perpisahan mereka. Tepat di taman sekolah, Aira mengajak Azura duduk dan berbicara untuk mengucapkan salam perpisahan mereka. Aira dan Azura pun saling menangis dan berpelukan satu sama lain untuk perpisahan mereka.
      Hari ini tepat di mana Aira dan keluarganya pindah dan sampai di Bontang, Kalimantan Timur. Karena letak kotanya  yang tidak begitu jauh dari Balikpapan, tidak membutuhkan waktu sehari untuk Aira dan keluarganya untuk sampai. Seperti biasa, hari-hari pertamanya dimulai dengan beradaptasi. Kali ini, Aira tinggal di perumahan yang tak jauh dari laut. Aira tinggal di Bontang Kuala, salah satu daerah yang menjadi destinasi tempat wisata untuk orang lokal Bontang ataupun turis yang ingin berlibur ke Bontang. Karena julukan kota Bontang sebagai kota pendatang, tak heran di sana banyak keberagaman budayanya. Sore itu, Aira ikut dengan Ayahnya untuk berbelanja ikan di pasar.
"Karena Bontang dekat dengan laut pasti ikannya segar-segar", ucap Ayah.
Sesampai di sana, Aira melihat satu jenis ikan yang tak pernah  dilihat sebelumnya. Aira sontak bertanya pada ayah.