Mohon tunggu...
APRY ADITYA SAPUTRA
APRY ADITYA SAPUTRA Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa

hobi hiking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simbah

24 Februari 2023   22:36 Diperbarui: 24 Februari 2023   22:44 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut mathieson & Wall dalam Pitana dan Gyatri (2005), bahwa pariwisata adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar tempat tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di destinasi dan juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perkembangan pariwisata bergantung dan sejalan dengan pengembangan ekonomi kreatif yang ada di daerah tersebut, salah satunya Yogyakarta.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, kreatif dan pariwisata memiliki potensi ekonomi kreatif. Dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang paling berkembang di Kota Yogyakarta adalah kuliner, fesyen, kriya dan seni pertunjukan. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mendata dari menu ekonomi kreatif di Jogja Smart service ada sekitar 1.500 pelaku ekonomi kreatif dan 800 pelaku di antaranya di sektor kuliner.

"Yang akan kita kembangkan ekonomi kreatif prioritas ada di tiga pasar yaitu Pasar Pasty, Prawirotaman dan Beringharjo. Itu titik lokus yang lebih siap," kata Veronica saat focus group discussion pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat, di ruang ekonomi kreatif Pasar Prawirotaman, Rabu (12/10/2022).

Perkembangan ekonomi kreatif dapat terus melambung pesat dengan cara peningkatan inovasi kreatif. Perkembangan inovasi yang saya buat adalah SIMBAH "Nyawiji Dadi Siji lan Obah". Dimana fokus dari inovasi saya adalah meningkatkan ekonomi kreatif berbasis teknologi 4.0 (Internet of Think). Sasaran dari inovasi yang dibuat adalah mitra pariwisata, desa wisata tumbuh, serta organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang lingkungan, pariwisata, dan makanan. Pembuatan inovasi dimulai dari tahap sampling data, penentuan metode yang digunakan, pembuatan alat, pengujian alat, hingga pengabdian kepada masyarakat.

Berkat kognisi.id saya mendapatkan segala akses dan kemudahan dalam persiapan hingga di tahap publikasi jurnal. Melalui banyaknya course yang disediakan, skill penulisan dan pembuatan jurnal dapat diasah dengan maksimal. Selain course yang banyak, kongnisi.id menyediakan kelas "Jurnalisme Kebangsaan" yang bekerja sama dengan "Dimas Diajeng Sleman". Dengan pembekalan yang di sediakan, menulis menjadi easy.

Try the best, for your self with kognisi.id.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun