Alhamdulillah, malam ini (jam 22.50 WIB) saya bisa memasuki “Kelase” untuk mengikuti pelatihan online sesi 2. Sebenarnya sesi 2 sudah dimulai dari kemarin tanggal 10 – 11 Juni 2014. Tetapi saya terus terang tidak mampu tertib karena kesibukan tugas sekolah yang kebetulan bulan ini agak menggunung dan harus kejar tayang semua. Sehingga praktis saya hanya mampu masuk “Kelase” klo orang lain mungkin sudah di alam mimpi. Mungkin inilah salah satu kelemahan pelatihan online ... saya membaca materi dan mengerjakan tugas setelah tugas-tugas rutin dari atasan terselesaikan.
Segera saya mengikuti petunjuk pada sesi 2 ini, yaitu mempelajari bagaimana caranya menjadi administrator e-Learning sekolah, dan menyiapkan lingkungan belajar online untuk institusi pendidikan, serta mengundang anggota institusi ke dalam “Kelase” dan mengelola pertemanan.
Bagi anda yang ingin mempelajarinya silakan dilihat paparan yang telah dibuat oleh PT Edukasi 101 , klik di sini
“Kelase” merupakan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Hari ini saya memulai dengan mengundang dua teman saya yang saya pandang agak familiar dengan IT. Tetapi untuk siswa saya hanya mengundang 1 siswa karena saat ini hanya mempunyai 1 email siswa. Untuk orang tua bahkan saya belum punya sama sekali. Tetapi saya mulai berfikir, apa yang harus saya lakukan agar kelak “Kelase” saya bisa agak meriah dengan hadirnya siswa-siswi saya dan orang tua mereka ... semoga saja.
Ada yang saya pikirkan dengan hadirnya “Kelase” di dunia maya ini. Saya harus benar-benar memanfaatkannya. Sayang kalau kehadiran “Kelase” disia-siakan. Mumpung gratis... . Terlintas di benak saya, kalau saya mengikuti diklat 3 atau 5 hari, bahkan bisa 10 hari ... apa yang bisa saya lakukan dengan “Kelase”? saya akan membuat materi pembelajaran dan tugas untuk siswa melalui “Kelase”. Tugas-tugas tersebut tidak harus saya kerjakan sebelum pergi diklat. Saya bisa menyusun bahan ajar untuk siswa di sela-sela waktu diklat. Siswa akan mengakses melalui laptop, tablet, atau HP. Mereka bahkan bisa bertanya dan berdiskusi dengan saya atau rekan-rekan mereka. Saya pun bisa menjawab dengan segera atau di waktu lain. Intinya siswa tidak perlu nunggu saya pulang dari diklat. Semua diskusi bahkan akan terdokumentasikan. Sehingga bisa dikatakan “Kelase” bisa menggantikan sementara ketidakhadiran guru di kelas nyata.
Terlintas dalam pikiran, saya akan memulai dengan membuat materi-materi pembelajaran dan soal-soal untuk latihan, tugas, dan uji kemampuan (ulangan harian online). Sehingga kelak saya bisa menggunakannya. Pada saat saya hadir di kelas nyata maupun pada saat saya sedang ditugasi dinas luar. Untuk memulai biasanya susah dan lama ... tapi itu merupakan aset jangka panjang.
Tugas Sesi 2
Apriyanti Arifin - Guru Matematika SMA 1 Sragi Kab. Pekalongan.
Peserta diklat online "Mobile Learning dengan Kelase" , dengan fasilitator: Winastwan Gora, Founder/Director PT.Edukasi Satu Nol Satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H