Mohon tunggu...
apritasariharahap
apritasariharahap Mohon Tunggu... Guru - penulis pendidik

Jatuh cintalah pada apa yang kita alami dan buatlah semesta bahagia dengan goresan makna

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mencintai Matematika Melalui Cerita Fiksi

18 November 2024   12:45 Diperbarui: 19 November 2024   08:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika, saat mendengar namanya apakah yang kalian pikirkan? Sebagian besar makhluk di bumi tak menyukai bahkan membencinya. Tidak sedikit dari kita pernah menjumpai bahkan merasakan sendiri ketika pada zaman sekolah pasti pernah merasakan takut bahkan tidak suka ketika bertemu pelajaran matematika. Selain itu nilai rapor yang selalu mendapatkan nilai merah ataupun adanya UN (Ujian Nasional), menjadikan fenomena bahwa matematika sangat menakutkan pada saat itu. Fenomena tersebut terjadi karena pada zaman masih anak-anak ketika berada di bangku sekolah dasar penanaman matematika hanyalah sebatas mengenalkan dengan urusan hitung-menghitung, tidak lebih dari itu. Oleh karena itu tidak heran jika kita sering mendengar tren yang berkembang hingga saat ini yaitu anak-anak cerdas diidentikkan dengan kemahiran dalam menghitung.

Sebagai seorang pendidik yang puluhan tahun bergelut dalam dunia pendidikan dan mengajar dari privat bimbel dan sekolah formal, saya senantiasa berupaya mencari dan menemukan berbagai macam cara agar anak didik saya menyukai matematika. Karena kunci pertama agar seorang anak bisa memahami pelajaran dengan baik adalah dengan menerima (menyukai) pelajaran tersebut dan membuat pelajaran terasa mudah alias tidak rumit. Terinspirasi dengan Richard Feynman, seorang fisikawan peraih Nobel dikenal sebagai seorang jenius yang memiliki keahlian dalam menjelaskan konsep-konsep rumit dengan bahasa sederhana. Ia memiliki pendekatan belajar yang sederhana tapi kuat. Menurutnya, jika kamu tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan mudah, artinya kamu belum benar-benar mengerti. Dan saya mencoba menempuh jalan Feynman. Saya ingin menunjukan bahwa matematika bukanlah momok menakutkan bagi jutaan manusia di muka bumi. Problemnya adalah kita terpaku pada satu jalan saja menuju matematika.

Dan akhirnya mencoba memberikan warna baru dalam dunia pendidikan bahwa ternyata matematika bisa dinikmati dalam sebuah karya sastra, ini merupakan ide yang jarang dilakukan. Mencoba mencari solusi untuk membuat orang tertarik dengan matematika melalui sebuah cerita fiksi penuh makna dalam bentuk sebuah novel. Melalui novel ini, saya berupaya mengajak menempuh jalan lain yang lebih sederhana untuk belajar mencintai matematika.  Tenyata, konsep matematika itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan di dalam Al-Qur'an, Allah SWT juga membahas tentang matematika, seperti penjumlahan dalam surat Al-Kahfi ayat 25, pengurangan dalam surat Al-Ankabut ayat 14, bilangan pecahan dalam surat An-Nisa ayat 12, dan masih banyak lagi konsep matematika lainnya yang telah Allah SWT jelaskan dalam Al-Qur'an.  Novel ini selalu mengaitkan segala peristiwa yang dialami tokoh dengan matematika. Matematika itu tak layak dibenci, karena darinya kita dapat belajar banyak hal dalam kehidupan ini. Matematika bisa memberikan kekuatan dan semangat bagi seseorang yang telah mengenalnya. Matematika mengajarkan berpikir dan bertindak sistematis, melatih ketelitian, dan juga dapat menjadikan diri kita sabar.

Melalui novel ini, saya mencoba membuat pembaca mengenal lebih dekat dengan matematika hingga akhirnya jatuh cinta bersama matematika melalui perjuangan tokoh dalam cerita ini. Ide cerita ini berawal dari ketertarikan saya untuk membuat alternative universe atau lebih sering disebut AU yang merupakan cerita fiksi yang dikemas ke dalam bentuk thread twitter, biasanya para penulis AU menceritakan ceritanya dengan media fake chat dan ditambah sedikit narasi. Saya mencoba memberikan warna cerita berbeda dengan mengambil tema matematika. Ternyata, banyak yang berminat membaca AU Math Prince dan tidak sedikit yang terinspirasi dari cerita ini. Setelah itu, saya mencoba mengubah AU Math Prince ini menjadi cerita di Wattpad dengan judul yang sama. Dan akhirnya, dengan niat untuk menebar manfaat dari tulisan ini dan untuk jangkauan lebih luas dan lebih nyata, saya memutuskan untuk menerbitkan cerita ini dalam bentuk sebuah novel.

Keunikan novel ini, setiap chapter diberikan judul yang berkaitan dengan matematika seperti simbol atau keunikan setiap angka. Selain itu, diberikan quotes atau kalimat menarik tentang matematika di setiap awal chapter. Judul chapter semuanya tentang matematika. 

Novel Math Prince
Novel Math Prince

Mencoba memberikan warna baru dalam dunia pendidikan dalam bentuk literasi untuk menyukai matematika. Dan yang paling penting adalah bagaimana mengubah penampilan dari matematika di mata banyak orang khususnya di kalangan anak-anak menjadi menarik. Seperti judulnya, novel ini sangat kental dengan unsur matematika. Tapi jangan bayangkan isinya penuh dengan angka dan rumus. Ada gabungan antara kejadian-kejadian dalam kehidupan dan uraian makna yang disarikan dari sejumlah rumus matematika. Tidak pernah terbayang sebelumnya kalau sebuah rumus matematika sangat bisa dinikmati dalam bentuk cerita fiksi. Novel Math Prince memberi pengalaman membaca yang tak akan pernah terlupakan. Menetapkan tujuan besar untuk novel ini yaitu mencoba mengubah paradigma matematika sangat menakutkan bahkan mematikan menjadi suka dengan matematika melalui cerita fiksi, hal ini merupakan terobosan dalam dunia matematika. Cerita yang terinspirasi dari matematika menawarkan perspektif yang unik dan menarik tentang dunia angka dan persamaan. Novel ini juga menjembatani kesenjangan antara matematika dan sastra, membuat konsep matematika yang rumit dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas sambil merangkai narasi yang menarik.

Aprita Sari Harahap, Author Math Prince, Teacher and Writer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun