mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menciptakan inovasi baru dalam upaya pencegahan stunting. Melalui program pengabdian masyarakat yang bertajuk "StunAlert: Kartu Pemeriksaan Mandiri dengan Augmented Reality, QR Code, dan Konsultasi Online Terintegrasi dalam Upaya Deteksi Dini Stunting di Desa Wonokerso", mereka meluncurkan kartu pemeriksaan mandiri yang dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR), QR Code, dan konsultasi online.Â
Universitas Negeri Malang terus berkomitmen dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tim dosen danProgram ini telah diimplementasikan di Desa Wonokerso pada 29 Agustus 2024. Dengan StunAlert, diharapkan deteksi dini stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Dengan adanya StunAlert, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam memantau tumbuh kembang anak dan mendapatkan konsultasi kesehatan secara online. Program pengabdian masyarakat "StunAlert" yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang merupakan contoh nyata kolaborasi lintas disiplin ilmu. Dengan menggabungkan pengetahuan di bidang kesehatan, teknologi informasi, dan ilmu sosial, program ini berhasil menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah gizi kurang di Desa Wonokerso. Inovasi ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), nomor 2 (Mengakhiri Kelaparan), nomor 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H