Mohon tunggu...
Aprinia Handayani
Aprinia Handayani Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI PERPAJAKAN

Saya adalah salah satu pengajar di Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Futuristik Universitas Pamulang

22 Desember 2021   08:10 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:20 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Pamulang sebagai universitas terbesar di Banten mengadakan pelatihan futuristik sebagai bagian kaderisasi bagi para dosen guna menyongsong visi universitas dalam meraih predikat Kampus Unggul. Pelatihan yang diadakan selama 2 hari di tanggal 20 dan 21 Desember 2021 ini menghadirkan 2 proffesor sebagai narasumber. Prof DR Uman Suherman AS, M.Pd dan Prof Johan Ir. Drs. Djohan Yoga, M. Sc, MOT, Ph.D Serta melibatkan lebih dari 200 dosen yang ikut dalam pelatihan ini.

Pada hari pertama Prof DR Uman Suherman AS, M.Pd memaparkan bahwa suatu universitas dapat dikatakan menjadi Kampus Unggul jika memiliki 4 kriteria, antara lain : Menjadi rujukan bagi masyarakat dalam mendidik putra dan putrinya, dipercaya pemerintah karena tata kelolanya melebihi standar yang ditentukan, dibanggakan pemiliknya karena telah mampu mengimplementasikan visi dan misi nya, dibanggakan alumninya karena mampu mengangkat dan meningkatkan kehidupannya serta dipercaya masyarakat pengguna karena relevan dengan jaman nya.

Kampus Unggul tentunya menjadi target bagi kampus negri maupun swasta. Untuk menjadi Kampus Unggul tentunya setiap universitas harus meningkatkan mutu serta tata kelola. Masih menurut Prof DR Uman Suherman AS, M.Pd, terdapat tiga unsur tata kelola Perguruan Tinggi yaitu penyelenggaran, tata kelola dan audit eksternal harus terlaksana dengan baik.

Pelatihan hari kedua mendatangkan Prof Johan Ir. Drs. Djohan Yoga, M. Sc, MOT, Ph.D sebagai narasumber. Pemaparan materi yang diberikan adalah tentang Creative, Critical Thinking Skill (CCTS). Creative Thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara luas bahkan diluar kebiasaan. Kreativitas dalam individu ditunjukkan dari kemampuannya melihat berbagai sisi. Creative Thinking ini juga sering disebut sebagai out of the box. Creative Thinking merupakan kemampuan untuk menciptakan ide, alternatif dan solusi yang lebih baik dari yang sudah ada saat ini.

Proses Creative Thinking meliputi, combine, reverse, eliminate, alternative, twist dan elaborate. Combine adalah menggabungkan komponen atau sub komponen sehingga dapat membuat suatu produk atau jasa menjadi lebih baik, efisien, lebih berguna.

Reverse adalah membalik susunan atau urutan dari proses/sub proses agar dihasilkan produk yang lebih baik. Eliminate adalah adalah menghilangkan proses atau diproses yang kurang bermanfaat. Komponen yang menjadi focus untuk di eliminate adalah proses atau sub proses yang mahal, sulit, mencemari lingkungan, atau tidak baik untuk menunjang hidup sehat. Alternative adalah mengganti untuk menjadikan produk/jasa menjadi lebih baik. Twist adalah mengubah urutan dari proses atau sub proses yang kurang efektif dengan menyesuaikan urutan. Elaborate adalah memecah atau memisah komponen/sub komponen menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban dari komponen atau proses yang terlalu berat. 

Berbeda dengan creative thinking ada pula critical thinking. Critical thinking adalah cara berpikir manusia untuk merespon seseorang dengan menganalisa fakta untuk melakukan penilaian. Berpikir kritis juga berguna untuk mengekspresikan ide-ide. Pemikiran kritis memiliki peran penting dalam menilai manfaat ide-ide baru, memilih ide-ide yang terbaik, dan memodifikasinya jika perlu. Critical Thinking meliputi kemampuan untuk menarik kesimpulan dan generalisasi yang bisa dipertanggungjawabkan, menguji kesimpulan dan generalisasi yang dibuat, merekontruksi pola keyakinan yang dimiliki berdasarkan pengalaman yang lebih luas, dan melakukan pertimbangan yang akurat tentang hal-hal spesifik dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah melaksanakan pelatihan futuristik ini para dosen merasakan manfaat besar karena memiliki cara berpikir yang terbuka. Seorang dosen yang akan menjadi pemimpin di masa depan harus memiliki kemampuan yang baik dalam Creative Thinking dan Critical Thinking. Dengan demikian maka visi menjadi kampus unggul bagi universitas Pamulang akan sangat  mudah terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun