Seperti kebanyakan orang berlebaran yang ditinggal mudik pembantu, saya juga kena getahnya.
Setelah seminggu di rumah dengan setumpuk cucian dan gosokan menggunung, akhirnya tetap dicuci dan digosok juga.
mau dikerjakan kapan lagi?
Puncaknya adalah ketika ada kerabat terkena musibah dan akhirnya saya harus ditinggal sendirian di rumah mengurusi tumpukan pekerjaan rumah yang tak pernah saya lakukan sehari-hari biasa.
kerjakan sajalah, mau kapan lagi?
Sejam dua jam, menikmati televisi dengan tontonan hiburan yang khas lebaran atau box office lama-lama bikin saya bosan juga. Semua kue lebaran di ruang tamu juga sudah saya makan, tepatnya hampir dihabiskan sendirian...hehe
Tibalah menoleh pada tumpukan gosokan yang sudah dicuci ayah saya kemarin, dan tinggal menunggu saya untuk menggosoknya. saya kerjaan juga, akhirnya. Kapan Lagi?
Lelah juga, mending di kantor, duduk manis ngetik di leptop, kadang browsing youtube, atau baca kompasiana.
Saatnya meletakkan baju-baju yang telah saya setrika, dengan hangat, bukan dengan rapi. Yang penting selesai dilipat dan menjadi susut lalu masuk lemari masing-masing. Lemari saya, anak-anak saya, adik saya dan lemari orang tua saya di kamar orang tua saya.
Sudah lama saya tak berkunjung ke kamar ini, saya mulai mengamati sekelilingnya setelah meletakkan baju-baju di lemari.
Di atas ranjang tidur saya lihat berantakan bantal dan guling serta selimut. baju training ddan sweater ayah saya berserakan, begitu pula sarung yang biasa dipakai untuk sholat atau kemulan.