Nama: Aprilliyana Mustofa
Nim: 43222010026
Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Apa itu Hedonistic Calculus yang diusulkan oleh Jeremy Bentham?
Hedonistic Calculus, yang diusulkan oleh Jeremy Bentham, adalah suatu teori etika utilitarianisme yang berfokus pada prinsip dasar bahwa tindakan moral dapat diukur dan dinilai berdasarkan jumlah kebahagiaan atau kesenangan yang dihasilkan. Dalam pengembangannya, Bentham menyajikan suatu metode perhitungan yang disebut "Hedonistic Calculus" atau "Kalkulus Hedonistik," yang bertujuan untuk mengukur tingkat kebahagiaan atau penderitaan yang dapat timbul dari suatu tindakan atau keputusan.
Jeremy Bentham, seorang filsuf, penulis, dan reformator sosial Inggris abad ke-18, adalah salah satu tokoh sentral dalam perkembangan teori utilitarianisme. Utilitarianisme pada dasarnya menyatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menghasilkan hasil yang paling banyak menguntungkan bagi sebanyak mungkin orang. Dalam konteks ini, "keuntungan" atau "manfaat" diukur dalam bentuk kebahagiaan atau kesenangan, sedangkan "kerugian" diukur dalam bentuk penderitaan atau ketidakbahagiaan.
Hedonistic Calculus, yang dicetuskan oleh Bentham, adalah suatu alat analisis yang dia rancang untuk membantu menilai apakah suatu tindakan akan menghasilkan lebih banyak kesenangan daripada penderitaan. Metode ini terdiri dari beberapa kriteria yang dapat diukur dan diterapkan pada situasi atau tindakan tertentu. Adapun kriteria-kriteria tersebut melibatkan sejumlah variabel yang harus dipertimbangkan:
- Intensitas : Seberapa kuat atau lemah kebahagiaan atau penderitaan yang mungkin timbul dari suatu tindakan. Intensitas menjadi faktor penting dalam menentukan nilai kebahagiaan atau penderitaan yang mungkin dihasilkan.
- Durasi: Seberapa lama dampak kebahagiaan atau penderitaan akan berlangsung. Bentham menganggap durasi sebagai faktor yang perlu diperhitungkan, karena dampak jangka panjang mungkin lebih signifikan dibandingkan dengan dampak yang hanya bersifat sementara.
- Kepastian atau ketidakpastian: Seberapa yakin kita bahwa suatu tindakan akan menghasilkan kebahagiaan atau penderitaan. Tingkat ketidakpastian dapat mempengaruhi penilaian terhadap suatu tindakan.
- Kepentingan pribadi: Seberapa banyak orang yang akan terpengaruh oleh tindakan tersebut. Bentham berpendapat bahwa kepentingan setiap individu harus dianggap sama pentingnya, dan tidak boleh ada diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu.
- Jumlah: Berapa banyak orang yang akan mengalami kebahagiaan atau penderitaan sebagai hasil dari suatu tindakan. Jumlah orang yang terlibat menjadi faktor penting dalam menentukan dampak keseluruhan suatu tindakan.
- Saatnya terjadi: Kapan dampak kebahagiaan atau penderitaan akan terjadi. Bentham mengakui bahwa kebahagiaan yang terjadi segera lebih bernilai daripada kebahagiaan yang tertunda.
- Kemungkinan dampak yang terjadi lagi: Sejauh mana suatu tindakan dapat menghasilkan konsekuensi yang berulang atau terus-menerus.
- Kemurnian: Sejauh mana kebahagiaan murni, tanpa campuran penderitaan, dapat dihasilkan oleh suatu tindakan.
Hedonistic Calculus ini, pada dasarnya, adalah usaha untuk mengukur dan membandingkan kuantitas kebahagiaan dan penderitaan yang mungkin timbul dari suatu tindakan. Meskipun metode ini memberikan suatu pendekatan sistematis untuk mengevaluasi tindakan etis, kritik terhadapnya melibatkan kompleksitas realitas manusia yang sulit diukur secara obyektif dan ketidakmungkinan mengukur dengan tepat nilai-nilai subjektif seperti kebahagiaan. Meskipun demikian, kontribusi Bentham terhadap perkembangan teori utilitarianisme, termasuk Hedonistic Calculus-nya, tetap menjadi bagian integral dari sejarah filsafat etika.
Filosofi Hedonistic Calculus, yang diperkenalkan oleh Jeremy Bentham, mencerminkan pandangan utilitarianisme yang bersifat konsekuensialis dalam etika. Utilitarianisme menganggap kebahagiaan sebagai tujuan akhir dan menekankan bahwa tindakan yang benar atau etis adalah tindakan yang menghasilkan hasil yang paling banyak menguntungkan bagi sebanyak mungkin orang. Hedonistic Calculus adalah suatu upaya untuk memberikan metode terukur dan sistematis dalam menilai tingkat kebahagiaan atau kesenangan yang dihasilkan oleh suatu tindakan.
Salah satu dasar filosofis Hedonistic Calculus adalah pandangan bahwa kebahagiaan atau kesenangan adalah satu-satunya hal yang memiliki nilai intrinsik. Bentham berpendapat bahwa semua tindakan dapat diukur berdasarkan dampaknya pada kebahagiaan atau penderitaan, dan kuantitas kebahagiaan ini menjadi standar untuk menilai moralitas suatu tindakan. Dalam konteks ini, filosofi ini memandang manusia sebagai makhluk rasional yang secara alamiah mencari kebahagiaan.