Mohon tunggu...
APRILLIA YUZA UINJKT
APRILLIA YUZA UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobinya belajar ilmu beladiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peserta Didik dan Pendidikan Islam

11 Desember 2023   05:39 Diperbarui: 11 Desember 2023   06:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan di tengah memerlukan pengetahuan ( ilmu ),bimbingan, dan pengarahan dari guru dan orang-orang di sekitarnya. 

Semenjak tahun 1990-an, terminologi Pendidikan Karakter mulai ramai dibicarakan didunia Barat.Thomas Lickona dianggap menjadi pengusungnya waktu itu, melalui karyanya yang banyak dan memukau "The Return of Character Education" memberikan kesadaran pada global pendidikan,secara awam wacana konsep Pendidikan Karakter menjadi konsep yang wajib digunakan dalam kehidupan ini serta waktu itulah awal kebangkitan pendidikan karakter menjadi lebih dikembangkan sang poly orang di global (Majid & Handayani, 2012:11).

Pendidikan Karakter atau pendidikan watak semenjak awal keluarnya pada pendidikan sudah diklaim menjadi hal yg niscaya oleh para ahli. John Dewey contohnya,sebagaimana dikutipoleh Frank G. Goble di tahun 1916, pernah mengatakan, "telah merupakan hal wajar pada teoripendidikan bahwa pembentukan tabiat merupakan tujuan umum pengajaran serta pendidikan budi pekerti pada sekolah" (Mu'in, 2011: 297)

Etika Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Dalam kitab Adab al-'Alim wa al-Muta'allim, KH. Hasyim Asy'ari menyebutkan paling tidak ada 12 etika yang perlu dilakukan oleh peserta didik terhadap gurunya,yakni: (1) melakukan perenungan dan meminta petunjuk kepada Allah SWT dalam memilih guru; (2) belajar sungguh-sungguh dengan menemui pendidik secara langsung,tidak hanya melalui tulisan-tulisannya semata; (3) mengikuti guru terutama dalam kecerundungan pemikiran; (4) memuliakan guru; (5)memperhatikan hal-hal yang menjadi hak pendidik; (6) bersabar terhadap kekerasan pendidik; (7)berkunjung kepada guru pada tempatnya atau meminta izin terlebih dahulu; (8) menempati posi-si duduk dengan rapi dan sopan bila berhadapan dengannya; (9) berbicara dengan halus dan lemah lembut; (10)menghafal dan memperhatikan fatwa hukum,nasihat, kisah, dari para guru; (11) jangan sekali-kali menyela ketika guru belum selesai menjelaskan; (12) menggunakan anggota badan yang kanan bila menyerahkan sesuatu kepada pendidik.

Jenis potensi belajar peserta didik:

1. Potensi Jasmaniah

2. Potensi Rohaniah 

Faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik:

Faktor dari dalam yang mempengaruhi potensi peserta didik meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial keluarga, suku, budaya, kelas sosial peserta didik, dan lingkungan sekitar peserta didik. Guru memiliki tugas utama untuk mengantarkan peserta didik pada prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya, dan untuk itu perlu memahami karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek dan cara mengembangkan potensinya. Interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi, sehingga pendidik perlu memiliki pemahaman siapa yang menjadi peserta didiknya dan karakteristik peserta didik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun