Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan di tengah memerlukan pengetahuan ( ilmu ),bimbingan, dan pengarahan dari guru dan orang-orang di sekitarnya.Â
Semenjak tahun 1990-an, terminologi Pendidikan Karakter mulai ramai dibicarakan didunia Barat.Thomas Lickona dianggap menjadi pengusungnya waktu itu, melalui karyanya yang banyak dan memukau "The Return of Character Education" memberikan kesadaran pada global pendidikan,secara awam wacana konsep Pendidikan Karakter menjadi konsep yang wajib digunakan dalam kehidupan ini serta waktu itulah awal kebangkitan pendidikan karakter menjadi lebih dikembangkan sang poly orang di global (Majid & Handayani, 2012:11).
Pendidikan Karakter atau pendidikan watak semenjak awal keluarnya pada pendidikan sudah diklaim menjadi hal yg niscaya oleh para ahli. John Dewey contohnya,sebagaimana dikutipoleh Frank G. Goble di tahun 1916, pernah mengatakan, "telah merupakan hal wajar pada teoripendidikan bahwa pembentukan tabiat merupakan tujuan umum pengajaran serta pendidikan budi pekerti pada sekolah" (Mu'in, 2011: 297)
Etika Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Dalam kitab Adab al-'Alim wa al-Muta'allim, KH. Hasyim Asy'ari menyebutkan paling tidak ada 12 etika yang perlu dilakukan oleh peserta didik terhadap gurunya,yakni: (1) melakukan perenungan dan meminta petunjuk kepada Allah SWT dalam memilih guru; (2) belajar sungguh-sungguh dengan menemui pendidik secara langsung,tidak hanya melalui tulisan-tulisannya semata; (3) mengikuti guru terutama dalam kecerundungan pemikiran; (4) memuliakan guru; (5)memperhatikan hal-hal yang menjadi hak pendidik; (6) bersabar terhadap kekerasan pendidik; (7)berkunjung kepada guru pada tempatnya atau meminta izin terlebih dahulu; (8) menempati posi-si duduk dengan rapi dan sopan bila berhadapan dengannya; (9) berbicara dengan halus dan lemah lembut; (10)menghafal dan memperhatikan fatwa hukum,nasihat, kisah, dari para guru; (11) jangan sekali-kali menyela ketika guru belum selesai menjelaskan; (12) menggunakan anggota badan yang kanan bila menyerahkan sesuatu kepada pendidik.
Jenis potensi belajar peserta didik:
1. Potensi Jasmaniah
2. Potensi RohaniahÂ
Faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik:
Faktor dari dalam yang mempengaruhi potensi peserta didik meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial keluarga, suku, budaya, kelas sosial peserta didik, dan lingkungan sekitar peserta didik. Guru memiliki tugas utama untuk mengantarkan peserta didik pada prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya, dan untuk itu perlu memahami karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek dan cara mengembangkan potensinya. Interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi, sehingga pendidik perlu memiliki pemahaman siapa yang menjadi peserta didiknya dan karakteristik peserta didik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H