Mohon tunggu...
Ni Pt Aprilliani P.D
Ni Pt Aprilliani P.D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pendidikan Ganesha.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Membangun Generasi Toleran Dengan Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar, Apa Kuncinya?

25 Desember 2024   12:21 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Keberagaman di Sekolah Dasar

Oleh: Ni Putu Aprilliani Puspita Dewi

Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha.

Indonesia yang kaya dengan keragaman suku, agama, ras, budaya dan lain sebagainya, memiliki potensi besar untuk menjadi bangsa yang maju dan harmonis. Namun, potensi ini dapat terhambat jika tidak ditangani dengan bijak. Salah satu kunci untuk membangun generasi yang toleran dan mampu hidup berdampingan secara damai adalah melalui pendidikan multikultural yang dapat diimplementasikan sejak dini, khususnya di bangku Sekolah Dasar (SD).  Pendidikan multikultural bukan hanya sekadar pengenalan berbagai budaya, tetapi lebih dari itu, dimana siswa melalui proses pembelajaran yang mendalam untuk memahami, menghargai, dan merayakan perbedaan-perbedaan yang ada.

Pendidikan multikultural pada intinya adalah pendekatan pendidikan yang mengakui dan menghargai keragaman budaya, etnis, agama, dan dan berbagai perbedaan perspektif dalam konteks pembelajaran.  Ini bukan sekadar mempelajari fakta-fakta tentang berbagai budaya, tetapi lebih menekankan pada pemahaman mendalam tentang nilai-nilai, pembentukan sikap, perilaku, dan karakter serta memberikan pengalaman hidup yang berbeda kepada siswa. Pendidikan multikultural ini bertujuan agar siswa memiliki kesadaran akan keberagaman yang ada disekitarnya, agar dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan sopan, serta agar siswa memiliki sikap empati dan mampu bersosialisasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Selain itu, pendidikan multikultural juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan rasa hormat di diri siswa terhadap berbagai perbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengapa pendidikan multikultural penting dipelajari sejak anak duduk dibangku Sekolah Dasar?. Jawabannya adalah, karena ketika anak-anak duduk dibangku Sekolah Dasar, itu menjadi waktu yang tepat untuk membentuk perkembangan kognitif dan sosial-emosional anak. Pada usia ini, anak-anak masih memiliki pikiran yang terbuka dan juga fleksibel, sehingga akan lebih mudah menerima dan memahami hal baru yang mereka pelajari. Menanamkan nilai-nilai toleransi terhadap perbedaan sejak dini akan membentuk karakter anak yang lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan yang beragam. Jika pendidikan multikultural ditunda hingga usia yang lebih tua, maka anak-anak mungkin telah terlanjur membentuk sikap dan karakter yang sulit diubah, seperti memiliki karakter yang suka mendiskriminasi orang lain yang berbeda dengannya. Dapat kita bayangkan, jika anak-anak terbiasa berteman dengan anak dari berbagai suku, agama, ras dan lain sebagainya dilingkungan sekitar mereka, maka mereka akan menjadi lebih terbuka akan perbedaan, lebih mudah bersosialisasi, lebih pintar dalam menyelesaikan masalah mengenai perbedaan-perbedaan yang ada dan mereka akan menjadi lebih percaya diri karena tidak ada perasaan diskriminasi. Siswa juga akan menjadi lebih peduli dengan orang lain dilingkungan sekitar.

Memahami pentingnya mengajarkan pendidikan multikultural kepada siswa SD, mampu mencegah konflik antar kelompok atau antar individu siswa kedepannya. Dengan membangun pemahaman, empati, dan sikap toleransi dalam diri siswa yang berbeda sejak usia dini, dapat membiasakan mereka untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang sehingga akan lebih mudah membangun hubungan yang harmonis dan menghindari konflik karena perbedaan. Pendidikan multikultural ini juga mampu membentuk sikap dan karakter siswa agar tidak mendiskriminasi orang lain dan dapat mempersiapkan mereka untuk hidup di tengah-tengah perbedaan masyarakat dengan baik.

Pendidikan multikultural miliki dampak yang positif bagi siswa jika diajarkan sejak duduk di bangku SD. Adapun dampak positif belajar pendidikan multikultural bagi siswa SD yaitu: pertama, siswa akan memiliki rasa hormat dan bangga terhadap perbedaan yang ada. Mereka akan belajar untuk menghargai kekayaan budaya Indonesia, serta memahami bahwa perbedaan bukanlah hal yang perlu ditakutkan ataupun dihindari.  Kedua, dengan adanya pendidikan multikultural di SD, dapat memperkenalkan siswa pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia yang juga perlu mereka tanamkan dalam diri. Ketiga, siswa akan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif.  Mereka akan belajar untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, serta mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Keempat, siswa akan mengembangkan rasa percaya diri dalam diri.  Dengan merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan yang beragam, siswa akan merasa lebih percaya diri akan sesuatu yang ia lakukan. Kelima, siswa akan mampu mengembangkan rasa empati dan kepedulian sosial.  Mereka akan belajar untuk memahami perasaan dan pengalaman orang lain, serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

Implementasi pendidikan multikultural di SD dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya dapat dengan strategi pembelajaran di SD yang perlu dirancang sedemikian rupa sehingga mencakup materi-materi yang berkaitan dengan keberagaman budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Materi tersebut dapat disampaikan melalui berbagai metode pembelajaran, seperti diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan pengamatan ke lapangan. Pihak sekolah juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang ramah terhadap perbedaan. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk organisasi yang mentoleransi dan mengembangkan keberagaman. Guru juga perlu diberikan pelatihan khusus tentang pendidikan multikultural, agar mereka mampu memberikan pembelajaran dan pemahaman yang mendalam kepada siswa.  Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang tua dalam proses pendidikan multikultural ini, karena peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak mereka. Orang tua dapat membantu anak untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta memberikan bimbingan kepada anak untuk berinteraksi secara positif dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah kunci untuk membangun generasi toleran di Indonesia memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak tentunya. Pendidikan multikultural akan menjadi acuan penting dalam upaya ini. Dengan mengajarkan pendidikan multikultural sejak dini bagi siswa di Sekolah Dasar, maka akan dapat membentuk generasi muda yang mampu hidup berdampingan secara damai, menghargai perbedaan, dan tidak mendiskriminasi orang lain sehingga dapat membangun Indonesia yang lebih maju dan harmonis. Implementasi pendidikan multikultural memerlukan strategi pembelajaran yang efektif, lingkungan belajar yang nyaman, guru yang terlatih, dan peran aktif orang tua. Melalui pendidikan multikultural, mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih toleran dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun