Mohon tunggu...
Aprillia Nadyfa
Aprillia Nadyfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan Internasional

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hubungan dan Pengaruh Globalisasi terhadap Aksi Terorisme

24 Oktober 2021   10:59 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:26 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Terorisme seolah telah menjadi suatu yang sering membayang-bayangi semua orang. Sebenarnya terorisme merupakan aksi yang menentang dalam hukum ataupun aksi kebengisan yang mengecam peradaban, seringkali untuk menggapai maksud lain seperti agama, politik, ataupun dengan maksud lain yang seragam. Aksi-aksi terorisme itu sendiri dimulai dengan model penyerangan yang berbeda-beda, dari penyerangannya yang sangat kejam serta juga pengeboman seperti di pusat pemerintahan, di tempat umum, serta penyerangan bom bunuh diri. Seperti aksi teroris yang terjadi sekitar pada awal tahun ini di Indonesia, yaitu tepatnya di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta. Bermacam aksi-aksi yang dilakukan para teroris itu sendiri sebenarnya merupakan tindakan agar mereka dapat didengar. Dunia sosial media juga menjadi suatu jalur yang instan untuk mengedarluaskan rencana mereka seperti media digunakan untuk menyiarkan foto aksi mereka ke seluruh dunia dengan tanpa batas. Dari kebebasan ini seolah memberi kesempatan untuk para teroris tersebut dalam mendistribusikan teror serta memperoleh sesuatu yang menjadi tujuan utama mereka dalam tindakan tersebut.

Globalisasi pada kenyataannya memang dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan dunia. Dan dampak yang paling dirasakan dari adanya globalisasi adalah kemajuan teknologi dan informasi. Kita juga dapat dengan mudah mengakses informasi atau berita yang sedang terjadi di seluruh belahan dunia. Namun, adanya globalisasi tidak selalu memberikan dampak yang positif, terdapat pula dampak negatif. Globalisasi dapat menciptakan ancaman dalam keamanan di suatu negara, dikarenakan adanya kemajuan dari teknologi dan informasi yang begitu menyebarluas atau bebas. Globalisasi menimbulkan ancaman dan kejahatan baru yang dibalut dengan isu-isu seperti terorisme, kejahatan yang telah terorganisir, perdagangan manusia, narkoba, dan lain sebagainya. Dikarenakan tidak adanya batasan-batasan yang diciptakan maka membuat kemajuan teknologi dan informasi akan menyebar dengan sangat cepat membuat dunia tidak lagi memiliki garis batas dan sangat terbuka untuk dijelajahi lewat teknologi dan informasi. Dalam pertumbuhan dan kemajuan seperti ini, globalisasi berada di posisi yang penting dalam dunia internasional. Hingga saat ini, dunia telah merambah ke fase global yang mana batasan-batasan bukan merupakan suatu masalah dalam melaksanakan atau menjalin komunikasi mengenai berbagai bidang seperti politik, sosial, agama, budaya, dan ekonomi. Bersamaan dengan hal tersebut, perkembangan globalisasi sangat cepat, dan globalisasi juga dapat menciptakan dampak negatif.

Terdapat dua organ utama yang selalu ditransformasikan oleh kelompok teroris dalam mempertahankan jaringannya. Pertama, transformasi dan modifikasi teknologi yang mendukung setiap aksi kekerasan yang mereka lakukan. Kedua, transformasi penyebaran ideologi dengan berbagai cara untuk membentuk sel-sel baru jaringan teroris, dan tentu saja sosial media juga menjadi salah satu cara yang digunakan. Kedua organ ini haruslah menjadi perhatian pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memusnahkan agar tidak bertambah banyak aksi-aksi yang akan terjadi kedepannya. Dan dari sisi teknologi, kelompok teroris terus melakukan transformasi baik dalam hal hal strategi, taktik, dan peralatan yang akan digunakan untuk menjalankan aksinya tersebut. Kemahiran mereka bukan lagi hanya dalam hal meracik bom, tetapi juga penguasaan senjata api, dan kemampuan strategi penyerangan untuk melumpuhkan lawan. Dalam setiap aksinya, kelompok atau pelaku teroris menguasai dan memanfaatkan berbagai bentuk teknologi tercanggih, seperti teknologi pengamatan (vision machine), telepon, teknologi sibernatik, serta teknologi simulasi. Setidaknya, terdapat tiga logika sosial sebagai dampak dari perkembangan teknologi, yang secara intensif dimanfaatkan kelompok teroris, antara lain:

- Logika ketidakterlihatan (logic of invisibility). Perkembangan teknologi pengawasan dan pengintaian tercanggih, seperti satelit, kamera video, radar, dan internet memungkinkan setiap orang menggunakan akses di dalamnya. Dengan logika ini, kelompok teroris dapat melakukan pengintaian target tanpa terdeteksi seperti yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta.

- Logika miniaturisasi (logic miniaturization). Perkembangan teknologi simulasi dapat membuat suatu model miniaturisasi tindakan sebagai tiruannya. Dengan logika ini, mereka telah melakukan observasi lokasi yang akan menjadi sasaran mereka, dan dapat menyusun model penyerangan dalam bentuk miniaturasi dan simulasi sebelum melakukan serangan.

Globalisasi akan selalu menjadi pelindung terhadap seluruh tindakan yang dilakukan. Seperti contohnya aksi terorisme dan aksi kejahatan-kejahatan lainnya. Maka dari itu, peran negara bersama dengan aparat keamanan dan seluruh masyarakat harus menjalankan perannya masing-masing dalam mencegah adanya aksi-aksi kekerasan seperti contohnya aksi terorisme, khususnya pemerintah. Terdapat banyak kasus terorisme yang dilakukan dengan alasan ketidakadilan yang dirasakan pelaku tersebut dari pemerintah, pemerintah dapat berusaha lebih kuat lagi untuk berlaku adil terhadap segala hal tanpa memandang apapun, harus dapat menciptakan hubungan yang baik dengan seluruh rakyatnya. Selain itu, aksi-aksi terorisme sendiri hadir dikarenakan kebijakan pemerintah seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan rakyatnya, yang pada akhirnya membuat mereka merasa dibohongi dan tidak puas dengan semua tindakan pemerintah. Maka dari itu, salah satu cara yang mungkin dapat membuat keinginan mereka didengar adalah dengan melakukan aksi-aksi kejahatan, termasuk terorisme. Dalam setiap negara harus bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya. Termasuk kebijakan dan hukum-hukum yang diterapkan dalam negara tersebut. Negara juga harus bisa bersaing dalam segala hal internasional dan mampu melindungi dirinya sendiri dalam era globalisasi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun