Mohon tunggu...
Aprillia Anggraeni
Aprillia Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Aprillia Anggraeni, hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemicu Kekerasan Rumah Tangga

12 Oktober 2022   10:46 Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di zaman sekarang sering sekali terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Faktor yang menjadikan hal tersebut itu bisa jadi dipicu karena rasa ketidakpercayaan, perbedaan pendapat. Baru ini ada pasangan selebriti yang terlibat kekerasan rumah tangga, sebut saja R dan L, keduanya terlibat kekerasan di dalam keluarga mereka, L mendapatkan banyak luka memar. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi krisis keamanan. 

L melaporkan R ke polres atas dugaan kekerasan pada tanggal 28 September 2022. Bisa kita cermati, L melakukan kekerasan mungkin karna keegoisan diri sendiri. 

Seperti yang sudah di jelaskan, Rasulullah bersabda: "Dan janganlah engkau memukul istrimu di wajahnya, dan jangan pula menjelek-jelekkan nya serta jangan mendiamkan istrimu selain di rumah" (HR. Abu Daud)

 Yang dilakukan R sangat keterlaluan, seharusnya seorang imam hendaklah mengajarkan yang baik kepada makmumnya. Bisa kita lihat, harta berlimpah, yang kelihatannya romantis, tidak menjamin dia akan selalu bahagia perlunya rasa kepercayaan tinggi, tidak egois dalam membangun rumah tangga. Dan seharusnya jika ada masalah sebaiknya kita meluruskan masalah tersebut, tidak malah menghakimi sendiri, hal itu bisa menjadi trauma besar kepada korban. Fikirkan dulu nasib anaknya. 

Banyak sekali yang menghujat R atas perilakunya, hal tersebut menjadi awal mula karir yang pelaku tempuh runtuh satu persatu. Baiknya kita menjaga perkataan dan perbuaatan, jangan bersikap egois, baiknya kita menjaga rumah tangga yang sudah susah payah di bangun. Yakinkan pasangan masing-masing bahwa yang bisa memperkuat hubungan adalah rasa saling percaya satu sama lain. Selalu men support karir masing-masing dan jangan selalu membesar besarkan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun