Hari kemerdekaan sudah dirayakan 79 kali tapi masih kebingungan bagaimana menyusun kata yang tepat?
Atau kamu sering merasa kesal karena masih menjumpai penulisan HUT RI yang salah di beberapa artikel yang kamu baca?
Ya enggak heran sih, karena beberapa lembaga pemerintah juga masih suka salah tulis.
Seperti beberapa contoh berikut.
Loh, memang ada yang salah dengan tulisan di atas?
Tentu. Lantas penulisan yang benar bagaimana?
Mari kita bedah satu per satu!
1. Dirgahayu HUT RI ke-79/Selamat Dirgahayu RI/Peringatan Dirgahayu RI
Kenapa sih tulisan ini belum tepat?
Hal ini karena dirgahayu sendiri memiliki arti semoga panjang umur.
Jika digabung dengan 'HUT' atau 'hari ulang tahun' maknanya akan menjadi rancu.
Makna yang dihasilkan dari penulisan 'Dirgahayu HUT RI' ialah semoga panjang umur hari ulang tahun Republik Indonesia.
Jadi, yang mendapat doa panjang umur ialah 'hari ulang tahun', bukan Republik Indonesia.
"Oh, berarti kalau saya mau nulis 'Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia' berarti boleh dong?"
No! Penggunaan diksi dirgahayu umumnya tidak perlu menggunakan angka sebagai keterangan.
Sebagai permisalan, apakah wajar jika kita mengucapkan, "Semoga panjang umur yang ke-20, Lia!"
Makna dalam kalimat tersebut seolah-olah orang itu (komunikator) sudah mengucapkan semoga panjang umur ke Lia (komunikan) sebanyak 20x.
Kemudian, bagaimana jika penulisannya 'Selamat Dirgahayu RI' atau 'Peringatan Dirgahayu RI' Apakah sudah betul?
Kata 'selamat' dan 'peringatan' yang digabungkan dengan 'dirgahayu RI' juga tidak padu.