Minggu, 14 November 2021
Red : Apriliya maghfiroh
TUBAN- Pemerintah Desa Medalem pada hari selasa, 09 November 2021 menggelar vaksinasi dengan varian vaksin Sinovac di Balaidesa Medalem, dengan sasaran sejumlah 100 dosis. Pelaksanaan vaksinasi kali ini bukanlah yang pertama kalinya, melainkan yang ke 6. Maka dari itu pemerintah Desa Medalem menyediakan vaksin Sinovac dosis 1 dan 2..
Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan program dari puskesmas Kecamatan Senori, sehingga tim medis yang bertugas menangani vaksin adalah dokter dan tenaga medis dari puskesmas kecamatan. Selain itu ada beberapa ibu PPK yang diminta untuk membantu proses vaksinasi. Vaksinasi dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Masyarakat yang akan mengikuti vaksin cukup membawa KTP untuk dosis 1, dan KTP serta kartu vaksin untuk dosis 2.
Masyarakat sangat antusias dalam pelaksanaan vaksin kali ini. Sehingga julmlah vaksin sudah habis sebelum jam 12.00 WIB. Akibatnya ada banyak orang yang  terpaksa harus kembali pulang. Hal ini memang sungguh berbeda dari  pelaksanaan vaksin sebelum-sebelumnya yang jumlah vaksinnya tidak habis. Saat ini masyarakat mulai menyadari pentingnya vaksin dan meyakini bahwa vaksin itu aman.
"Memang akhir-akhir ini kalau ada kegiatan vaksin selalu ramai mba. Bahkan sampai berebut, karena stok vaksinnya terbatas. Biasanya antara 50-100 dosis saja. Berbeda dengan pelaksanaan vaksin pertama kali di sini, malah awal-awal yang datang hanya petugas  medis dan ibu PPK". Ujar Ibu Nafi'ah, beliau merupakan salah satu ibu PKK yang membantu kegiatan vaksin.
Antusiasme masyarakat memang tak lepas dari upaya pemerintah setempat untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa smeua jenis  vaksin itu aman, dan hampir semua jenis vaksin itu memiliki efek samping atau KIPI (Kegiatan Ikutan Pasca Imunisasi), sehingga tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksin.
"Awalnya banyak orang di sini yang milih-milih jenis vaksinnya mba. Kalau pas Sinovac rame, tapi pas jenisnya Astrazeneca atau moderna, pasti lumayan sepi. Selain itu masyarakat belum memahami KIPI, sehingga vaksin di anggap berbahaya. Namun dari tim medis selalu berupaya untuk memberikan edukasi. Alhamdulillah sekarang masyarakat  sudah paham bahwa semua vaksin itu aman. Sehingga tidak pilih-pilih lagi kalau baksin". Kata Ibu Nafi'ah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H