Pohon Ploso yang memayungi pesarean ternyata terdapat kisah unik dibaliknya, Sembilan pohon ploso dimaknai sebagai jumlah wali sanga. Juru kunci makam ini menjelaskan ada juga yang memaknai sebagai simbol Rasulullah, empat sahabat rasul, dan empat madzab.
Memang belum ditemukan bukti peninggalan-peninggalan yang pasti bahwa makam tersebut sebagai rumah Sunan Kali Jaga, kecuali cincin dan tasbih. Akan tetapi, peninggalan tersebut sudah hilang. Pesarean ini nampak berbeda dari makam-makam disekitarnya. Makam tersebut berbentuk segi delapan dengan empat saka guru. Bentuk bangun tersebut berawal, ketika membuat cungkup tidak lagi mencukupi panjang makam, misalnya hari ini diukur, besuk didirikan, cungkup masih saja kurang luas. berulang-ulang seperti itu, ujar Ali Imron.
Selain itu di area makam juga disediakan gentong untuk wudhu dan juga minum bagi para peziarah. Dan tidak lupa pula dengan mushola untuk sholat, serta kantor untuk juru kunci. Di samping itu, setiap kamis kliwon malam jumat legi diadakan acara istigosah selapanan, oleh warga sekitar.
Sumber
Petilasan Sunan Klaijogo
https://www.jurnalissiberindonesia.com/2019/01/09/petilasan-sunan-kalijogo/. 2019
Purwadi. 2007. Dakwah Sunan Kalijaga: Penyebaran Agama Islam di Jawa Berbasis Kultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hafidz, dkk. 2015. Peranan Sunan Kalijaga dalam Islamisasi di Jawa Tahun 1470-1580. Artikel Ilmiah Mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Ini Wasiat Gus Dur Bahwa Sunan Kalijaga Makamnya di Senori Tuban Bukan di Demak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H