Mohon tunggu...
Aprilina Wulandari
Aprilina Wulandari Mohon Tunggu... Penulis - Author

“Membaca adalah cara untuk hidup dan menghidupkan, sedangkan menulis adalah bukti bahwa kita pernah hidup dan dihidupkan.”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setumpuk Rindu di Persimpangan

12 Maret 2019   00:35 Diperbarui: 12 Maret 2019   00:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bestwalkingshoereviews


Di persimpangan aku dirundung bimbang
Anganku terbang melayang
Menyublim ke angkasa raya
Sendu pilu kian menganga

Bayanganmu kembali menerpa
Aku dihujani rindu
Kenangan yang hilang kembali terawang
Kala kujumpai persimpangan itu

Kakiku hendak melangkah
Namun hatiku enggan beranjak
Seolah di sandera resah dan gelisah
Hatiku kian terkoyak

Di persimpangan kuselipkan setumpuk rindu
Asaku menggebu ingin bertemu
Mengalir deraian di bercak sudut mataku
Mengingat jiwa ragamu sudah tak menyatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun