Mohon tunggu...
Aprilina Wulandari
Aprilina Wulandari Mohon Tunggu... Penulis - Author

“Membaca adalah cara untuk hidup dan menghidupkan, sedangkan menulis adalah bukti bahwa kita pernah hidup dan dihidupkan.”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekuntum Bunga Pengkhianatan

10 Maret 2019   11:49 Diperbarui: 10 Maret 2019   12:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekuntum Bunga Pengkhianatan
Oleh: Aprilina Wulandari

Resahku menghampiri
Kala jalan yang kulalui membongkar sekotak memori
Tercabik-cabik rangkaian harapan
Kau hadiahkan sekuntum bunga pengkhianatan

Kata maafmu terasa hambar
Hatiku terlanjur tertampar
Barisan cinta yang pernah kau ucap
Kini telah menguap lenyap

Segala suka telah menjelma menjadi kecewa
Ingatan dustamu terus menghantui di sudut senja
Memenjara bara, membakar jiwa
Teriakku meraung, menggema dalam dada

Waktu memburu dalam diam
Namun api jiwaku tak kunjung padam

Malang, 8 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun