Mohon tunggu...
Aprilia Yovangka Saputri
Aprilia Yovangka Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aprilia Yovangka Saputri

Hallo guysss

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lestarikan Budaya dan Kurangi Kecanduan Gadget pada Anak, Mahasiswa KKN Undip Alihkan dengan Permainan Tradisional

7 Februari 2022   20:25 Diperbarui: 7 Februari 2022   21:27 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain permainan tradisional bersama anak-anak/ dokpri

Kabupaten Semarang, Bergas (7/2) - KKN Tim 1 Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Januari hingga 15 Februari 2022 ini berjalan ditengah masa pandemi Covid-19 yang belum usai. Dengan kondisi yang demikian, mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut bertempat di domisili daerah masing-masing sesuai dengan arahan dari pihak kampus. Namun kondisi demikian tidak menyurutkan semangat mahasiswa Undip untuk menjalankan kegiatan serta program KKN. Pelaksanaan KKN kali ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)".

Pada masa pandemi Covid-19 anak-anak di usia sekolah menjalankan kegiatan belajar dirumah secara daring atau online untuk meminimalisir penularan virus Corona. Kegiatan belajar di rumah ini tentunya memerlukan fasilitas untuk membantu belajar seperti laptop atau gadget. Dengan situasi jaman yang semakin modern saat ini tidak memungkinkan dapat memisahkan penggunaan gadget dengan anak, karena gadget menjadi kebutuhan yang sangat menunjang bagi studi anak. Fasilitas belajar berupa laptop dan gadget yang diberikan oleh orang tua ternyata tidak hanya berdampak positif terhadap perkembangan anak, namun dapat juga berdampak negatif. Hal demikian diakibatkan karena intensitas penggunaan yang tidak dibatasi, sehingga menimbulkan kencanduan gadget yang dialami oleh anak-anak tersebut. Kecanduan gadget yang dialami oleh anak-anak pada usia sekolah dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Adanya kasus ini juga mengurangi sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar, sehingga anak terkesan bersifat apatis. Pengendalian penggunaan gadget kepada anak yang diberikan oleh orang tua masih minim dan perlu adanya edukasi lebih lanjut untuk hal ini. Selain masalah kecanduan gadget, pada masa pandemi ini juga beberapa anak usia sekolah yang sedamg menjalani kegiatan belajar dirumah mengalami kesulitan baca tulis khususnya anak TK sampai SD kelas 3.

Dari adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Undip mencanangkan program supaya dapat meminimalisir kecanduan gadget pada anak dengan mengalihkannya untuk bermaian permainan tradisional. Melalui program ini, selain bertujuan untuk mengurangi intensitas bermain gadget pada anak, tentunya anak juga dapat belajar sambil bermain karena dapat sekaligus memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional yang pada saat ini sudah jarang ditemui dan mulai terlupakan terlebih oleh generasi muda. Hal demikian sangat disayangkan sekali. padahal permainan tradisional termasuk salah satu kearifan lokal yang seharusnya dapat dijaga dan dilestarikan seiring dengan perkembangan jaman. Permainan tradisional yang dilakukan antara lain ada Congklak atau Dakon, lompat tali, dan Suda Manda atau dikenal juga sebagai permainan Engklek. Tipe permainan tradisional tersebut dapat dapat dilakukan secara berkelompok maupun individu, sehingga anak-anak dapat berinteraksi sosial dengan teman-teman yang lainnya.

Upaya selanjutnya supaya anak-anak mendapatkan kegiatan positif diwaktu senggangnya, maka dilaksanakan program bimbingan belajar diluar sekolah dengan suasana yang menyenangkan. Kegiatan bimbingan belajar ditargetkan untuk anak-anak usia TK sampai SD, terutama yang masih kesulitan dalam kemampuan  membaca dan menulis. Sehingga dalam kegiatan tersebut  dibuat program bimbingan belajar baik pembelajaran materi umum maupun bimbingan belajar khusus baca tulis dengan menggunakan media pembelajaran kartu huruf. Dengan adanya program bimbingan belajar ini diharapkan dapat mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan baca tulis anak anak usia TK-SD kelas 3 serta dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami materi pembelajaran disekolah.

Kegiatan bimbingan belajar bersama anak-anak/dokpri
Kegiatan bimbingan belajar bersama anak-anak/dokpri

Pelaksanaan program dilakukan oleh mahasiswa Undip pada minggu pertama hingga minggu ketiga KKN yang dibagi dalam beberapa pertemuan. Program bermain permainan tradisional dilakukan pada pagi hari dari pukul 07.30-09.30 WIB, sedangkan untuk bimbingan belajar dilakukan pada siang hari setelah anak-anak selesai sekolah daring yang dimulai pukul 13.00-15.00. Lokasi pelaksanaannya berada di salah satu halaman rumah warga RT 03 RW 02 Dusun Pagersari.

Program yang telah dijalankan tersebut sesuai dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam aspek pendidikan terutama untuk mendukung dan mencapai pendidikan desa yang berkualitas. Dipilihnya program ini karena sebagai mahasiswa menyadari betapa pentingnya mempertahankan kearifan lokal yang ada  dan pendidikan bagi generasi muda untuk peduli tentang budaya dan perkembangan kemampuan belajar anak. Tujuannya adalah membangun generasi muda yang berpendidikan, intelektual, beradab, dan melek budaya.

Penulis: Aprilia Yovangka Saputri

Dosen Pembimbing KKN: Dr. Teguh Suprihatin, M.Si.

Lokasi KKN: Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun