Mohon tunggu...
Aprilia Sukma Balqis
Aprilia Sukma Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

dari jurusan Bahasa dan Sastra jepang, saya memiliki hobi menyanyi tapi saya suka olahraga, MBTI saya Ekstrovert tapi kadang Introvert, konten yang biasa saya liat itu kartun dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stress Remaja di Era Modern

2 Januari 2025   13:53 Diperbarui: 2 Januari 2025   13:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Stress adalah gangguan mental yang dialami seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan muncul dari kegiatann individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginanya. Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stress menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.

Banyak sekali dari kalangan anak remaja yang mengeluh sedikit-sedikit stress, mereka mengalami tekanan dari berbagai aspek kehidupan dan berbagai omongan. Terutama dalam penggunaan media social pasti para orang tua banyak yang menyalahkan karena bermain handphone atau bermain game terus menerus yang menyebabkan stress. Tugas sekolah yang menumpuk, malas sekolah. Banyak juga anak remaja yang tidak mempunyai tempat untuk mengungkapkan emosi, perasaan mereka, ketakutan mereka. Mereka takut menambah bebena pikiran orang tua nya. Stress pada remaja adalah fenomena umum yang bersifat positif dan negative. 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikedas)2018 presentase remaja yang mengalami stress sebanyak 6,2% depresi. Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 sebanyak 3,7% mengalami gangguan kecemasan, Fasilitas Universitas Indonesia 2021 96% mengalami gangguan kecemasan, 88% mengalami gejala depresi. Gambaran Tingkat stress remaja selama masa pandemi COVID-19 sebanyak 31,8% mengalami stres ringan, 34,4% mengalami stres sedang, 5,2% mengalami stres berat. 

Banyak sekali penyebab dari stress nya anak remaja dikarenakan perubahan fisik dan hormon, tekanan akademis, harapan dari orang tua, kekhawatiran tentang masa depan, masalah keluarga, hubungan social, pengaruh media social, dan masi banyak lagi. Begitu mereka stress dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan psikologis mereka. 

Stress pada anak remaja bisa menjadi serius jika tidak cepat di tangani dengan baik. Stress yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam Tingkat produktivitas, kemangkiran, perubahan pola makan serta gelisa yang tidak keteraturan waktu tidur. Stress juga dapat merusak Kesehatan mental dan fisik. 

Untuk mengatasi stress mereka perlu mengetahui gejala, dampak, penyebab stress yang mereka alami. Mereka juga perlu mencari seseseorang yang mereka percaya untuk siap mendengarkan cerita, keluh kesah yang mereka alami, selain itu mereka harus melakukan aktivitas yang membuat mereka bisa berfikir dengan tenang, melakukan kegiatan yang menyehatkan serta melakukan hobi-hobi yang mereka sukai agar tidak merasa jenuh, dan menghindari segala konflik apapun atau hal-hal yang membuat mereka stress 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun