Mohon tunggu...
Aprilia Sefi
Aprilia Sefi Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Literature Student

She thinks whimsically.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jelantah jadi Berkah, Pemanfaatan Jelantah jadi Sabun SoapCycle

24 Januari 2025   02:24 Diperbarui: 24 Januari 2025   02:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SoapCycle Sabun dari Jelantah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jelantah adalah limbah domestik yang berasal dari minyak goreng yang telah digunakan. Limbah ini dapat ditemukan di rumah tangga. Eksistensinya tidak disarankan untuk dibuang ke saluran pembuangan, karena dapat menyumbat pipa atau saluran pembuangan. Selain itu, jelantah yang langsung dibuang dapat merusak ekosistem air dan tanah. 

Jelantah dengan sifatnya yang dapat mengganggu ekosistem membuatnya harus diolah sebelum dibuang. Pengolahan limbah akan lebih baik bila ada kebermanfaatan di dalamnya. Siapa sangka, limbah jelantah ternyata dapat mendatangkan berkah atau manfaat bila diolah dengan tepat. Salah satu produk olahan dari limbah jelantah adalah sabun batang

Dalam keseharian, sabun batang memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan dan sanitasi. Selain itu, sabun batang juga memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan. 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) bersama Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dalam Program GIAT 10 memandang minyak jelantah sebagai sebuah potensi. Dalam salah satu program, Mahasiswa Unnes GIAT 10 di Desa Gempol, Kabupaten Klaten, memanfaatkan limbah jelantah menjadi sabun batang yang dapat digunakan untuk mencuci tangan.

Pada Minggu (29/12/2024) di Bangsal Dukuh Brajan, Desa Gempol, Klaten, mahasiswa Unnes GIAT 10 melakukan demo pembuatan sabun batang yang dinamai SoapCycle di hadapan ibu-ibu PKK. Demo pembuatan sabun jelantah tersebut dipandu oleh Intan Nurul Fitriana, seorang mahasiswa Unnes GIAT 10 dari Program Studi Pendidikan Fisika. Para hadirin nampak antusias saat demo berlangsung. Beberapa ibu-ibu aktif bertanya dan mencatat mengenai bahan dan proses pembuatan sabun batang berbahan limbah jelantah.

Pemberian nama SoapCycle bukan tanpa alasan. "Soap" dalam bahasa Inggris memiliki arti "sabun"dalam bahasa Indonesia. Sedangkan "cycle" yang diambil dari kata "recycle" dalam bahasa Inggris, memiliki arti "daur ulang". Dengan demikian, SoapCycle memiliki arti sabun daur ulang. 

Foto Bersama Ibu PKK Dukuh Brajan setelah Pembuatan SoapCycle (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Ibu PKK Dukuh Brajan setelah Pembuatan SoapCycle (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada saat demo pembuatan sabun SoapCycle, mahasiswa Unnes GIAT 10 menyiapkan bahan-bahan yakni minyak jelantah yang sudah direndam arang aktif, aquades, NaOH, pewarna, dan pewangi sabun. Jelantah yang sudah dimurnikan dengan arang aktif selama 24 jam, lantas dicampur dengan larutan aquades dan NaOH. Proses tersebut dinamakan saponifikasi untuk menghasilkan saponin (larutan sabun). Setelah larutan saponin terbentuk, maka proses selanjutnya adalah menambahkan pewangi sabun dan pewarna.

“Sangat senang melihat antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti demo pembuatan sabun dari minyak jelantah. Semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi benar-benar membuat suasana jadi hidup,” ujar Intan. 

“Ibu-ibu tidak hanya aktif bertanya, tetapi juga terlihat bersemangat mencoba langsung setiap langkah prosesnya. Ini membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan bisa tumbuh di mana saja, termasuk di tengah-tengah komunitas ibu rumah tangga,” sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun