Ayah, Bunda.
Sebelumnya sudah tahu bukan, apa itu anak hiperkatif? Apakah anak Anda tegrolong atau termasuk anak yang hiperaktif? Ini adalah pembahasan yang menarik, bukan? Kenapa? Karena seringkali kita mendengar keluhan-keluhan dari para orang tua, seperti "duhhh, anak saya tuh hiperaktif banget" atau "gimana ya ngurusin anak yang seperti ini?" dan berbagai keluhan-keluhan lainnya. Ayah dan Bunda, sebelumnya mohon jangan kuta terlalu mudah untuk menjudge anak kita. Karena memang yang nam,aya hiperaktif itu, ada banyak sekali kategorisasinya. Contohnya dalam dunia medis ada yang namanya ADHD atau attention deficit hyperactivity disoder, ini adalah penyakit yang diakibatkan secara biologis, ini karena adanya kerusakan sistem pada syaraf otak anak. Karena ada kerusakan itu, akan mengakibatkan anak menjadi tidak fokus dan tidak bisa diam dan bahkan sangat aktif. Saking tidak bisa diamnya, mungkin dalam hitungan detikpun sama sekali tidak bisa tenang. Maka untuk memutuskan anak saya hiperaktif atau tidak itu, mohon jangan terburu-buru dan cepat menjudge, karena itu adalah hal yang tidak bijak dan dikhawatirkan dapat menjadi doa.
Maka ketika ada yang bertanya tentang hiperaktif atau tidak, lebih baik tanyakan kembali. Maksud dari hiperkatif itu seperti apa? Dibalik kelakuan anak yang tidak bisa diam, kita jangan sampainlupa bahwa memang kodratnya anak kecil tidak bisa diam. Yang namanya anak-anak. Otot-otot motoriknya sedang kencang-kencangnya. Semua anak pasti demikian, karena memang pada fasenya.
Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan
Karena hal ini perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan guna mendapatkan hasil diagnosa yang jelas.
Perlu untuk memaklumi anak
Jika anak aktif justru itu adalah pertanda bahwa anak berkembang dengan sehat, kemampuan penasarannya itu sangat besar.
Pertanda bahwa perkembangan anak baik
Lagi-lagi Ayah, Bunda. Selagi itu aktif dalam baas wajar, jusstru membuktikan bahwa perkembangan anak berjalan dengan sangat baik. Syukuri bahwa anak sehat.
Dengan demikian, Ayah, Bunda. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah
Memfasilitasi anak
Memfasilitasi agar aktifitas anak tersebut tersalurkan kepada hal-hal yang baik. Maka dari itu, sebagai orang tua yang baik, kita perlu memfasilitasinya. Misalkan anak yang tidak bisa diam dengan kelakuan naik-naik ke tralis rumah, kita pasti khawatir anak akan jatuh,
Alih-alih memahari anak, coba lakukan dengan menemani anak pada saat anak naik-naik ketralis. Selain menjaga anak, anak juga secara tidak langsung akan merasa terjaga dan mengerti bahwa Anda mendukung setiap rasa ingin tahunya.
Selalu awasi kegiatan anak
Contoh lainnya yaitu ketika anak memegang pisau. Karena khawatir anak akan terluka.
Alih-alih memarahi anak, coba lakukan dengan meminta secara baik-baik untuk memotong sesuatu itu dengan secara bersama-sama. Denganbbegitu anak akan terlindung dari piasu.
Temani dan damping anak
Ini adalah salah satu tugas dan fungsi kita sebagai orang tua. Kalau sesekali tidak ada waktu itu masih dalam tahap wajar. Namun yang jadi pertanyaan adalah, kalau kita selalu tidak ada waktu untuk anak, kembali lagi ke pertanyaan "untuk apa kita menjadi orang tua?" karena menjadi orang tua adalah menjaga amanah. Amanahnya yaitu anak kita. Maka dari itu temanilah anak, bahkan yang lebih bagus adalah kalau kita sebagai orang tua ikut bermain bareng sang anak. Â Karena momen-momen bermain langsung dengan anak, sangat berharga bagi anak.dan menajdi kenangan yang bagus untuk anak.
Setelah ini, apakah Ayah dan Bunda masih protes bahwa anak Anda dirasa anak yang hiperakif? Sekali lagi jangan terlalu mudah untuk menjudge, yang kedua selalu sykuri keadaan dimana berpikiran positif anak kita sehat adalah kuncinya, dan yang ketiga adalah selalu temani anak dalam segala hal.,dan yang terakhir adalah ikut serta dalam permainan dunia anak, membentuk sebuah kenangan-kenangan indah didalam hidup anak
Semoga bermanfaat:)