Mohon tunggu...
Aprilia Salsabila
Aprilia Salsabila Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam IAIN, Jember.

Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam IAIN, Jember.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Normatif dan Islam Historis

20 Desember 2019   20:34 Diperbarui: 18 Juni 2021   13:43 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islam Normatif dan Islam Historis. | Kompas

Islam normatif adalah Islam pada dimensi yang skral atau suci. Islam normatif adalah suatu pendekatan yang lebih menekankan kepada aspek normatif dalam ajaran  Islam yang terdapat pada Alquran dan Sunnah (Hadits). Islam normatif merupakan bentuk tekstual Islam yaitu pada Alquran dan Sunnah (Hadits). Islam memiliki beberapa kajian, diantaranya yaitu: Teologi (Ilmu yang mengkaji tentang ketuhanan), Tafsir (penjelas atau pemaknaan), Tasawuf (pendekatan diri kepada Tuhan), Filsafat (pemikiran), Fiqh (tatana hukum). Pendeketan pada Islam  normatif yaitu suatu pendekatan yang melihat agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Tuhan yang di dalamnya belum terdapat penalaran atu pemikiran manusia.

Baca juga: Islam dan Masyarakat (Konstruksi Nyata Islam Historis)

Islam historis adalah Islam yang sesungguhnya ada di kalangan masyarakat. Islam historis muncul karena suatu pemahaman dari setiap individu atau diri sendiri dalam masyarakat tentang kajian Islam secara menyeluruh, inilah yang disebut sebagai pemikiran Islam. Islam historis merupakan budaya yang dihasilkan setiap berpikir manusia dalam interpretasi atau pemahamannya terhadap teks, maka Islam saat ini bahkan menjadi sebuah budaya. 

Melalui pendekatan historis seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka orang tidak akan memahami agama keluar dari konteks sejarah atau historisnya, karena pemahaman itu akan menyesatkan orang yang memahaminya. Islam historis inilah yang dianut oleh Rasulullah SAW. Kajian Islam historis melahirkan beberapa tradisi atau disiplin studi empiris, yaitu: Antropologi agama, Sosiologi agama, dan Psikologi agama.

Baca juga: Antara Pluralitas Keagamaan, Islam Historis, dan Islam Normatif

  • Hubungan antara Islam Normatif dan Historis.

Hubungan antara Islam normatif dan Islam historis dapat membentuk sebuah hubungan dialektis dan ketegangan. Hubungan dialektis terjadi jika terdapat dialog bolak-balik yang saling menerangi antar teks dan konteks. Hubungan ktegangan akan terjadi jika salah satu menganggap yang lain sebagai ancaman.

Menurut Ijtihad, Amin Abdullah, hubungan antara keduanya itu ibarat sebuah koin sengan dua permukaan. Hubungan diantara keduanya tidak dapat dipisahkan, tetapi secara tegas dan jelas dapat dibedakan. Hubungan keduanya tidak berdiri sendiri-sendiri dan berhadap-hadapan, tetapi keduanya terjalin dan terajut sedemikian rupa sehingga keduanya menyatu dalm satu keutuhan yang kokoh dan kompak.

Baca juga: Segala Sesuatu tentang Islam Normatif dan Islam Historis

Dalam memahami fenomena keberagaman manusia, makna terdalam dan moralitas keagamaan harus tetap ada, maka secara otomatis ia tidak bisa terhindar dari belenggu ruang dan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun