Sumber gambar: www.ellieve.com
Jika Anda penonton setia televisi, pasti tahu bahwa saat ini tengah terjadi demam serial Turki di Indonesia. Beberapa stasiun televisi swasta nasional berlomba-lomba menayangkan serial impor dari negeri dua benua tersebut. Dimulai dari Abad Kejayaan di Antv, meskipun sempat menimbulkan kontroversi karena ketidaksesuaian cerita serial dengan fakta sejarah, nyatanya serial ini cukup sukses dan ditayangkan sampai saat ini, musim keempat. Kemudian disusul SCTV yang menayangkan serial Elif pada jam siang.
Pada awalnya Elif kurang peminat, namun akhirnya meledak, menjadi tontonan wajib ibu-ibu di rumah di waktu siang. Bahkan saat ulang tahun SCTV yang ke-25 nanti, empat bintang serial Elif akan turut memeriahkannya. Dan setelah Elif musim pertama tamat, muncul dua serial Turki lainnya, Cinta di Musim Cherry di Trans TV dan Huzur Sokagi atau Gang Damai -dalam bahasa Indonesia- di RCTI.
Dan rasanya memang benar bahwa drama Turki lebih populer daripada drama Korea di Indonesia. Buktinya, drama Turki ditayangkan di beberapa stasiun TV swasta besar nasional, menggerus keberadaan serial Korea. Selain itu, jika para penggemar drama Korea kebanyakan adalah "hanya" anak muda, pelajar, dan mahasiswa, maka drama Turki memiliki basis penggemar yang lebih banyak. Selain mereka, ibu-ibu rumah tangga yang menjadi "penguasa" televisi di rumah juga sangat menyukainya.
Dan pasti Anda bertanya-tanya, mengapa ini bisa terjadi? Mengapa demam serial Turki lebih mewabah daripada drama Korea? Saya akan berusaha mengupasnya dalam artikel ini.
1. Nama yang lebih Mudah Diingat
Nama-nama yang digunakan dalam serial Turki lebih mudah diingat masyarakat Indonesia karena memiliki kemiripan dengan nama orang Indonesia. Contohnya dalam serial Elif, nama yang dipakai seperti Aisye, Aliye, Zeyneb, Selim, yang kemudian dialihsuarakan dalam bahasa Indonesia menjadi Aisyah, Aliyah, Zaenab, dan Salim, tentu sudah umum digunakan di negeri kita tercinta ini, jadi akan lebih mudah diingat. Meskipun dalam beberapa serial Turki seperti Cinta di Musim Cherry, nama-nama karakter utamanya terdengar aneh di telinga kita seperti Ayaz, Oyku, dan Mete.
Bandingkan dengan nama-nama karakter di drama Korea, misal serial Full House, serial lawas terkenal yang beberapa kali disiarkan ulang di beberapa stasiun TV swasta. Nama-nama karakter utamanya seperti Yong-jae ataupun Ji-eun pasti lebih sulit untuk diucapkan dan diingat masyarakat Indonesia.
2. Wajah Rupawan
Bukan mengatakan bahwa aktor dan aktris Korea tidak rupawan, tapi wajah orang Turki memberikan kesan tersendiri. Dibilang Arab bukan, bule juga bukan, lebih tepatnya wajah orang Turki percampuran keduanya, dan ini menampilkan keeksotisan tersendiri. Ditambah lagi kebanyakan aktornya memelihara cambang yang membuat mereka terlihat lebih gagah dan berwibawa.
Sedangkan aktor dan aktris Korea lebih mengandalkan kulit mereka yang putih mulus. Selain itu, mereka juga seperti menerapkan standar kecantikan dan ketampanan itu harus berkulit putih, mata lebar, dan hidung mancung. Sehingga kebanyakan aktor aktris Korea ya seperti itu, jarang ada yang unik dan berbeda, misalnya seperti Lee Seung-gi. Selain itu, persepsi masyarakat yang telanjur melekat bahwa artis Korea cantik dan tampan hanya karena operasi plastik juga mempengaruhi meskipun sebenarnya tidak semua seperti itu.
3. Kultur yang Mirip
Meskipun Turki adalah negara sekuler, penduduknya mayoritas memeluk Islam seperti Indonesia. Jadi, kita bisa menemukan karakter di serial Turki yang memakai kerudung, seperti Bibi Aisyah di serial Elif ataupun Sukran, salah satu pemeran utama di Gang Damai. Selain itu, ucapan-ucapan seperti "Alhamdulillah", "Ya Allah", ataupun "Astaghfirullah" juga sering kita dengar di serial Turki bahkan oleh karakter jahat sekalipun seperti Faisal di serial Elif. Sedangkan di drama Korea tentu kita tidak akan menemukannya.
4. Konflik yang Umum Terjadi di Indonesia
Konflik yang terjadi di serial-serial Turki juga umum terjadi di Indonesia. Seperti di serial Elif, Nyonya Aliyah yang tidak menyetujui pernikahan Kenan dan Melek karena perbedaan status sosial dan Arzu yang jahat terhadap Elif, yang tak lain adalah anak tirinya. Atau di serial Gang Damai, Bilal yang alim mencintai Feyza yang jauh dari agama sementara sang ibu menginginkannya menikah dengan Sukran, seorang gadis muslim yang taat.