Mohon tunggu...
Aprilia Rochmah
Aprilia Rochmah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi salah satu universitas negeri di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemilihan Jurusan, Apakah Hanya Sebuah Permainan?

20 Mei 2014   21:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masih ingatkah waktu kalian SMA/ SMK, kalian memilih jurusan apa dan apa kalian juga ingat pada waktu menjadi mahasiswa atau mahasiswi kalian memilih jurusan apa? Ada orang yang konsisten memilih jurusan sesuai dengan kemampuannya serta pada waktu kuliah mereka memilih jurusan yang sesuai dengan bidang mereka pada waktu SMA/ SMK (seperti mengambil jurusan IPA pada waktu kuliah mengambil jurusan pendidikan kimia) tetapi ada juga yang berbelok arah ketika menginjak di perguruan tinggi mereka memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bidang mereka ketika waktu SMA/ SMK, mungkin mereka mencari ‘aman’ atau mungkin passion mereka bukan dibidang tersebut.

Sebenarnya saya sedikit merasa terganggu dengan peristiwa ini dimana banyak orang-orang yang sebelumnya mengambil natural science (SMA/ SMK) ketika kuliah mengambil salah satu jurusan yang ada di bidang social science dan juga sebaliknya yang dahulu mengambil bidang social science (SMA/ SMK) ketika kuliah mengambil salah satu jurusan yang ada di bidang natural science. Ini dapat terjadi karena pemerintah kita memberikan kesempatan untuk itu yaitu melalui ujian IPC ( dimana di dalam ujian IPC ini kita diberi kesempatan untuk memilih jurusan yang bukan dibidang kita sebelumnya).

Memang sekarang ini menjadi sah-sah saja dan sekarang sudah lazim dilakukan, tetapi apakah kalian tidak pernah berfikir secara tidak langsung kalian mengambil lahan pekerjaan orang lain sehingga mempersempit lapangan pekerjaan mereka dan juga kalian hanya membuang-buang waktu saja ketika di SMA/ SMK karena pada akhirnya kalian tidak memilih bidang yang sama ketika kalian di SMA/ SMK. Akibat dari semua ini kalian harus berfikir lebih keras lagi dan beradaptasi lagi dengan ilmu-ilmu baru yang belum pernah kalian pelajari ketika di SMA/ SMK. Mungkin ada yang dapat menguasai bahkan berhasil karena mungkin sebenarnya bidangnya itu tetapi ada juga yang keteteran melewati fase tersebut.

Apakah kalian pernah terbersit pikiran mengapa hal ini dapat terjadi? Seharusnya mereka konsisten terhadap pilihannya sehingga tidak membuat orang berfikiran bahwa pemilihan salah satu jurusan baik di SMA/ SMK maupun Perguruan Tinggi itu main-main. Jika kalian salah memilih langkah atau jalan sama saja kalian merusak masa depan yang telah kalian rencanakan.

Mungkin saran yang dapat saya berikan kepada pemerintah yaitu dibatasinya kuota untuk ujian IPC atau meniadakan ujian IPC (ini hanya saran saja) sehingga melatih para pelajar untuk konsisten di pilihannya sehingga tidak memberikan kesan merebut lahan orang lain. Jika hal ini dapat terealisasikan ini mungkin dapat menjadi salah satu cara untuk melihat potensi sebenarnya pelajar sejak awal dan fasilitas yang telah diberikan pemerintah kepada instansi pendidikan dapat digunakan dengan baik secara optimal guna menunjang proses belajar para pelajar.

Salam Pendidikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun