Mohon tunggu...
KKN ITERA 16 Haduyang
KKN ITERA 16 Haduyang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 16 KKN ITERA di Desa Haduyang

Selanjutnya

Tutup

Money

Harapan Seorang Pengusaha Genteng Rumahan

29 Januari 2022   21:23 Diperbarui: 29 Januari 2022   21:29 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses produksi usaha genteng milik Pak Darwonodi Desa Haduyang, Natar, Lampung Selatan (Dokpri)

Genteng merupakan unsur penting bagi sebuah rumah karena berfungsi untuk melindungi penghuninya dari terpaan panas dan hujan. Seiring berkembangnya zaman, bahan untuk membuat genteng semakin variatif mulai dari metal, seng, kaca hingga asbes. Namun, hal ini tidak menjadikan genteng berbahan tanah liat tertinggal dan tidak laku. Sama halnya seperti usaha pembuatan genteng milik Pak Darwono yang berlokasi di Desa Padmosari, Dusun Haduyang, Natar Lampung Selatan. UMKM ini masih aktif beroperasi sejak tahun 1986 hingga saat ini.

Berawal dari profesinya sebagai pekerja di usaha genteng milik orang lain, Pak Darwono yang biasa mengerjakan proses pembuatan genteng pun memutuskan untuk membuka usaha genteng miliknya sendiri. Dalam kesehariannya, proses pembuatan genteng meliputi pengadukan dan pengunjalan tanah. Tanah bahan genteng akan diolah dengan cara diinjak-injak dan dimasukkan ke dalam mesin hingga menjadi adonan. Setelahnya, adonan akan dikeringkan selama 4-5 hari sebelum dicetak. Terakhir, genteng akan dijemur selama 1 hari.

Normalnya, usaha ini menghasilkan sebanyak 2000 genteng setiap hari dengan harga satuan 1.200 rupiah. Biasanya akan ada agen yang datang untuk melakukan pembelian genteng apabila memang ada permintaan. Namun, permintaan genteng sudah mulai menurun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir karena maraknya penggunaan jenis genteng berbahan lain seperti baja ringan dan asbes. Hal ini menyebabkan stok genteng jadi menumpuk dan sulitnya penjualan. Selain itu, Pak Darwono juga mengeluhkan kurangnya pekerja pembuat genteng padahal proses pembuatan yang dilalui cukup banyak.

Pak Darwono berharap adanya teknologi yang dapat memudahkan proses pembuatan genteng seperti mesin pembuat sehingga tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja. Selain itu, besar harapan Pak Darwono agar harga genteng bisa stabil dan mengalami kenaikan demi keberlanjutan usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun