Mohon tunggu...
Aprilia Normasari
Aprilia Normasari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa salah satu universitas negeri di kota Yogyakarta Menulis untuk Hobi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Selo dan Gendhis Tak Juga Peroleh Izin

21 Mei 2014   16:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Selama ini bangsa Indonesia sangat haus dengan prestasi-prestasi dari putra-putri Indonesia. Akhirnya kehausan itupun terbayarkan ketika Ricky Elson putra Padang mampu mengembangkan sebuah mobil listrik yang diberi nama Selo dan Gendhis. Selo dan Gendhis adalah karya putra bangsa yang wajib kita hargai dan kita banggakan. Mobil listrik buatan Ricky Elson ini adalah sebuah prestasi tersendiri bagi putra-putri bangsa. Mobil Listrik ini tentu saja dapat menjadi alternatif untuk mengrangi subsidi BBM yang semakin tahun kian membludak. Sebuah kebanggan tersediri apabila dari putra Indonesia mampu mengembangkan mobil listrik yang bermutu dan berkualitas bagus.

Namun realitasnya justru menjadi ironi tersendiri. Buktinya hingga kini Selo dan Gendhis tak juga memperoleh izin. Menteri BUMN Dahlan Iskan yang semula menggebu-gebu semangatnya untuk mengembangkan mobil listrik ini di Indonesia akhirnya kandas juga. Izin yang tidak kunjung keluar membuat proyek mobil listrik ini kian terbengkalai dan hilang dari peradaban. Ricky sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Heran sekali dengan Indonesia tercinta ini. Menyakitkan sekali ketika Selo dan Gendhis begitu dihargai dan disanjung-sanjungkan di luar negeri justru sama sekali tidak dihargai di negeri sendiri.

Di Jepang, Ricky Elson telah menduduki posisi penting di sebuah perusahaan ternama dengan gaji yang fantastis. Ricky juga telah mematenkan hasil temuan mobil listriknya disana. Demi rasa cinta tanah air Ricky rela pulang ke tanah air untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Pekerjaannya di Jepang telah ia lepaskan demi pulang ke tanah air, tetapi apa yang terjadi? Karyanya justru tidak dihargai di negerinya sendiri.

Kalau begini, benar dan tidak ada salahnya juga apabila putra-putri Indonesia yang cerdas dan berprestasi lebih memilih untuk tinggal di luar negeri dari pada di negeri sendiri kalau memang disana lebih dihargai dan dihormati. Pemerintah mestinya memberikan dukungan penuh bagi putra-putri bangsa yang memilliki berbagai macam inovasi. Kapan Indonesia akan maju apabila sistemnya masih seperti ini. Pliss, jangan terlantarkan orang-orang cerdas di negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun