Mohon tunggu...
APRILIANO BAGUS TRIA
APRILIANO BAGUS TRIA Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS JEMBER

Konten pembahasan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekosistem Ekonomi Kreatif dalam Perayaan Grebeg Suro di Desa Sumbermujur, Lumajang

8 November 2024   11:19 Diperbarui: 9 November 2024   21:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sumbermujur, terletak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, adalah sebuah desa yang kaya akan tradisi, budaya, serta kearifan lokal. Salah satu perayaan tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat maupun pengunjung adalah Grebeg Suro. Tradisi ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan Suro, atau bulan pertama dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Hijriyah. Grebeg Suro bukan hanya ritual spiritual dan budaya, tetapi juga menjadi pendorong utama terbentuknya ekosistem ekonomi kreatif di desa ini. Dalam acara tersebut, berbagai sektor kreatif berkembang dan memberi dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal.

Di era modern ini, penting bagi desa-desa di Indonesia untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif agar dapat bersaing dan terus bertumbuh. Grebeg Suro di Desa Sumbermujur membuktikan bahwa tradisi budaya bisa menjadi daya tarik ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Ekosistem ekonomi kreatif yang tercipta dalam perayaan ini melibatkan berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan, seni pertunjukan, dan pariwisata budaya. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana masing-masing sektor ini berperan serta bagaimana tantangan dan peluang untuk mengembangkan Grebeg Suro sebagai motor penggerak ekonomi kreatif lokal.

Grebeg Suro sebagai Ekosistem Ekonomi Kreatif

Ekosistem ekonomi kreatif yang tercipta dalam Grebeg Suro di Desa Sumbermujur dapat dilihat sebagai sebuah jaringan yang menghubungkan pelaku kreatif dari berbagai bidang, yang saling bekerja sama untuk menciptakan produk dan layanan yang bernilai seni, budaya, dan ekonomis. Dengan pendekatan ini, Grebeg Suro tidak hanya memperkuat tradisi lokal tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat desa.

 

1. Sektor Kuliner Tradisional

sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7
sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7

Salah satu sektor utama yang mendapatkan manfaat dari perayaan Grebeg Suro adalah sektor kuliner. Selama acara ini, masyarakat lokal dan pelaku usaha kuliner memanfaatkan momen tersebut untuk menjual berbagai makanan khas Lumajang. Kuliner seperti nasi jagung, pecel, ketan bubuk, hingga olahan pisang yang menjadi ikon Lumajang dijajakan di sepanjang perayaan ini. Makanan-makanan ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi bagian dari budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Para pengusaha kuliner lokal, baik dalam skala kecil maupun menengah, mendapatkan peluang besar untuk meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, pengunjung yang datang dari berbagai daerah dapat mencoba berbagai makanan khas desa, sehingga terjadi promosi kuliner lokal yang lebih luas. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi membuka peluang bagi pemasaran kuliner Lumajang ke luar daerah.

 2. Kerajinan Tangan dan Souvenir Khas Desa Sumbermujur

sumber gambar : jatimtimes.com
sumber gambar : jatimtimes.com

Sektor kerajinan tangan di Desa Sumbermujur juga mendapatkan dampak positif dari perayaan Grebeg Suro. Para pengrajin memproduksi berbagai jenis barang yang menggambarkan budaya lokal, seperti miniatur sesaji, hiasan khas suro, patung kecil, serta perhiasan dari bahan alami seperti bambu dan anyaman. Barang-barang kerajinan ini tidak hanya menjadi produk budaya yang diminati oleh pengunjung, tetapi juga menjadi ikon lokal yang memiliki daya tarik tersendiri.

Souvenir-souvenir yang dibuat oleh para pengrajin lokal berfungsi sebagai tanda kenang-kenangan bagi pengunjung yang datang. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan para pengrajin tetapi juga memperkuat identitas budaya desa. Dengan meningkatnya minat terhadap produk-produk kerajinan tangan ini, para pengrajin dapat memperluas pasar mereka dan bahkan menjangkau pasar nasional atau internasional. Ini memberikan dorongan untuk pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di desa.

3. Seni Pertunjukan Tradisional

sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7
sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7

Grebeg Suro juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari topeng, reog, kuda lumping, dan pencak silat. Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat dan pengunjung, tetapi juga memperkuat identitas budaya desa. Bagi para seniman lokal, Grebeg Suro adalah kesempatan emas untuk menampilkan karya mereka kepada publik yang lebih luas. Selain itu, perayaan ini juga membuka peluang bagi seniman-seniman muda untuk melestarikan dan mempelajari seni tradisional.

Seni pertunjukan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Mereka mendapatkan pengalaman budaya yang unik dan autentik, sementara para seniman mendapatkan penghasilan tambahan serta kesempatan untuk mempromosikan seni mereka. Dengan demikian, seni pertunjukan tradisional bukan hanya menjadi bagian dari budaya tetapi juga menjadi bagian integral dari ekosistem ekonomi kreatif di Desa Sumbermujur.

4. Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya

sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7
sumber gambar : https://youtu.be/qKQiSYJn3EI?si=jBU3TPbRDAUPINm7

Grebeg Suro di Desa Sumbermujur berfungsi sebagai magnet yang kuat untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara yang tertarik pada pariwisata budaya. Wisatawan yang datang tidak hanya ingin menyaksikan perayaan Grebeg Suro tetapi juga merasakan atmosfer desa dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Perayaan ini memberikan kesempatan bagi Desa Sumbermujur untuk mempromosikan potensi wisata alam dan budaya yang dimilikinya.

Sektor pariwisata desa mendapatkan keuntungan ekonomi melalui peningkatan permintaan akan penginapan, pemandu wisata, serta jasa transportasi. Ini memberikan dampak positif pada perekonomian lokal serta membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha yang mendukung pariwisata, seperti membuka warung makan, toko oleh-oleh, atau menyediakan jasa pemandu lokal. Dengan pengelolaan yang baik, Grebeg Suro bisa terus berkembang menjadi acara tahunan yang menjadi destinasi wisata unggulan di Lumajang.

Keunikan Perayaan Grebeg Suro Sumbermujur, Lumajang

sumber gambar : https://youtu.be/8zRrbOiR6l0?si=-LvLodZ7BuDMAUP_
sumber gambar : https://youtu.be/8zRrbOiR6l0?si=-LvLodZ7BuDMAUP_

Grebeg Suro Desa Sumbermujur memiliki Keunikan tersendiri dari Grebeg Suro di Daerah lain yaitu ritual penanaman atau penguburan kepala Sapi. Penguburan kepala Sapi sendiri sebagai bentuk ungkapan  rasa syukur kepada Tuhan yang Esa, Selain itu masyrakat Desa Sumbermujur melakukan Arak – Arakan hasil bumi ke hutan bambu dan dibagikan kewarga yang berkunjung pada Perayaan Grebeg Suro Desa Sumbermujur. ritual ini sudah dilakukan sacara turun temurun sehingga menjadi warisan budaya.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif

Meski Grebeg Suro memberikan dampak positif pada ekonomi desa, ada tantangan yang perlu diatasi agar ekosistem ekonomi kreatif dapat berkembang optimal. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

Infrastruktur : Desa Sumbermujur memerlukan perbaikan infrastruktur seperti akses jalan, penginapan, dan fasilitas umum lainnya untuk mendukung kegiatan pariwisata yang lebih besar.

Promosi dan Pemasaran Digital : Perlu adanya upaya yang lebih kuat dalam memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan Grebeg Suro dan produk-produk lokal agar bisa dikenal lebih luas.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia : Pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ekonomi kreatif perlu ditingkatkan melalui pelatihan dan pendampingan bagi para pengrajin, seniman, dan pelaku kuliner agar mereka mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memiliki nilai tambah.

Namun demikian, peluang untuk mengembangkan Grebeg Suro sebagai bagian dari ekonomi kreatif masih sangat besar. Dengan dukungan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, ekosistem ini dapat lebih terorganisir dan terstruktur. Dukungan dana, pelatihan, serta fasilitasi pemasaran dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif desa yang berkelanjutan.

Grebeg Suro di Desa Sumbermujur, Lumajang, adalah contoh nyata bagaimana sebuah tradisi budaya bisa menjadi katalisator bagi pengembangan ekonomi kreatif di daerah pedesaan. Ekosistem ekonomi kreatif yang tercipta dalam perayaan ini memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan serta memperkuat identitas budaya mereka. Dengan adanya dukungan dan pengelolaan yang baik, Grebeg Suro dapat terus menjadi acara tahunan yang tidak hanya mempererat ikatan budaya masyarakat tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi desa.

Melalui upaya berkelanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Desa Sumbermujur berpotensi menjadi destinasi wisata budaya yang unggul di Jawa Timur, memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat dan meningkatkan daya tarik pariwisata Lumajang secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun